Pasien ISPA di Lubuklinggau Meningkat, Dinkes Minta Warga Lakukan ini
Kepala Dinkes Kota Lubuklinggau, Erwin Armeidi-Foto : Dokumen Linggau Pos -
LUBUKLINGGAU, LINGGAUPOS.BACAKORAN.CO - Sejak Kamis pagi 19 Oktober 2023, kabut asap di wilayah Kota Lubuklinggau makin pekat. Hal ini berdampak sebagian masyarakat matanya menjadi perih dan mengalami sesak nafas bahkan sampai batuk, pilek akibat kabut asap.
Tak hanya itu, kondisi kabut asap ini juga menyebabkan pasien Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) cukup banyak dalam sepekan terakhir.
BACA JUGA:Kemerdekaan Palestina Tanda Kiamat Sudah Dekat, Berikut Penjelasannya!
Terdata di Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau per 8 Oktober hingga 17 Oktober 2023 lalu, pasien ISPA yang berobat di 10 Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) Puskesmas untuk usia dibawah 1 tahun sebanyak 83 pasien, usia 1 - 5 tahun sebanyak 285 pasien dan usia 5 tahun keatas 589. Perharinya ada pasien ISPA, namun angkanya cukup menurun. Terbanyak pasien ISPA pada 8 Oktober lalu 366 pasien.
“Cukup banyak. Untuk itu menyikapi kondisi ini Surat Edaran untuk masyarakat sudah kita buat,” ungkap Kepala Dinkes Kota Lubuklinggau, Erwin Armeidi, kemarin.
BACA JUGA:Asap Pekat, ini Aturan Baru Masuk Sekolah untuk Pelajar Lubuklinggau dan Musi Rawas
Dianjurkan ke masyarakat jelasnya, untuk menggunakan masker ketika berada atau beraktivitas diluar ruangan.
“Lalu menutup ventilasi rumah, kantor dan sekolah serta tempat umum lainnya, memperbanyak konsumsi buah, sayuran dan minum air putih minimal 8 gelas perhari. Dan yang terpenting, segera kunjungi Fasyankes ketika ada gejala batuk, pilek, sesak nafas, iritasi pada mata atau gejala kesehatan lainnya agar segera ditindaklanjuti dan ditangani dokter setempat,” imbaunya.
BACA JUGA:Kuliah di UNMURA, SPP Hanya Rp 1,5 Juta Per Semester
Imbauan senada juga sudah disampaikan oleh Pj Wali Kota Lubuklinggau H Trisko Defriyansa melaklui SE Nomor 52/KES/2023 tentang kewaspadaan dini peningkatan Kasus ISPA seiring dampak buruk kabut asap.
“Selain itu, mengantisipasi hal ini kita mengoptimalkan penemuan deteksi dini kasus ISPA dan Pneumonia pada semua kelompok umur dan meningkatkan pelayanan kesehatan primer maupun lanjutan. Lalu melakukan surveilans ketat terhadap kejadian ISPA, melaporkan secara harian serta mingguan ke tim kerja ISPA Dinkes sekaligus melakukan analisis mingguan,” tegasnya.(rfm)