Waspada Penyakit Monkepox Kenali Ciri-cirinya

Ilustrasi Penyakit Cacar Monyet-Foto : Istimewa -

MUSI  RAWAS, LINGGAUPOS.BACAKORAN.CO - Sejauh ini di Kabupaten Musi Rawas (Mura) tidak ada Penyakit Cacar Monyet (Monkepox). Namun demikian Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mura tetap melakukan langkah antisipasi.  

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Musi Rawas (Mura), dr Maya Kesuma Surya Putri melaui Kabid P2P, Renadi Otavianus didampingi Kasubid Surveilans, Ari Winarko mengatakan, penyakit cacar monyet  (Monkepox) di Indonesia ditemukan ada 40-50 kasus di Jakarta. Untuk di Kabupaten Mura sejauh belum ada kasusnya. "Namun demikian kita tetap melakukan kewaspadaan dini terhadap kasus Monkepox. Diharapkan kepada masyarakat jangan panik tapi tetap waspada," katanya kepada Linggau Pos, kemarin. 

Menurutnya penularan penyakit Monkepox diantaranya kontak fisik, orintasi seksual. Ada beberapa kasus di Jakarta kasus penularannya dari orientasi seks. kasus yang di Jakarta itu kasusnya suka sesama jenis. "Secara statitiknya penularannya dari kontak fisik dan seksual," tambahnya. 

BACA JUGA:Jelang Nataru Ini yang dilakukan Dandim

Adapun langkah yang dilakukan Dinkes Kabupaten Mura menyikapi antispasi penyakit Monkepox dinatarnya mengirikan surat edaran ke seluruh pasilitas kesehatan yang ada baik Puskesmas maupun rumah sakit untuk melakukan penemuan secara dini kasus. ketika ada indikasi kasus dengan gejala-gejala yang menyerupai atau pun diduga cacar monyet untuk segera dilaporkan dan juga dilakukan pengobatan. "Tapi sampai sejauh ini hingga bulan Desember ini kita belum mendapatkan laporan dari Puskesmas maupun rumah sakit yang berada di wilayah Musi Rawas," jelasnya. 

Ia menyebut, cacar monyet merupakan penyakit inpeksi yang disebabkan oleh virus namanya Monkepox Virus.  cacar monyet ini merupaakn penyakit menular pada awalnya ditularkan dari monyet ke manusia, makanya disebut cacar monyet karena awalnya dari monyet. 

Penyakit cacar monyet ini sebenarnya penyakit sangat langkah pertama kali ditemukan di dunia pada tahun 1958 di Denmark. Ada dua penyakit cacar pada koloni kerah yang dipelihara. Penyakit ini untuk di dunia jarang ditemukan. Namun pernah kejadian luar biasa di Republik Demokratik Kongo, di wilayah Afrika. lalu tahun 2022-2023 mulai ada lagi peningkatan kasus yang dilaporkan. 

Masa inkubasi virus Monkepox anatara 6-16 hari. atau dapat berkisar antara 5 sampai 21 hari.

BACA JUGA:Bukan Teknologi, Guru Wajib Jadi Penentu, Berikut 4 Pendidikan Karakter  

Ciri-ciri penyakit cacar monyet timbul bentol-bentol di kulit seperti cacar. Jika cairan pecah bisa menularkan. 

gajala cacar monyet mirip dengan gejala cacar pada umumnya. Perbedaan antara cacar dan cacar monyet ini munculnya kelenjar getah bening yang membengkak. Jadi ada pembekakan kelenajr getah bening kalau cacar monyet. Kemudian gejala awalnya ada demam, sakit kepala yang hebat, biasanya terasa berat sakit kepalanya, nyeri otot, sakit punggung, lemas dan terasa lelah. 

Tapi jangan khawatir ketika ada orang yang mengalami gejala tersebut jangan langsung menvonis cacar monyet. Tapi lihat dulu apakah ada riwayat kontak erat dengan penderita penyakit cacar monyet.

BACA JUGA:Liburan Tahun Baru Bersama Kelearga di Pantai Pahawang Lampung, Berikut Fasilitas yang Ditawarkan

Kalau tidak ada kontak erat dengan pendeita cacar monyet jangan khawatir karena gejala penyakit cacar monyet ini mirip-mirip dengan cacar biasa. "Namun yang jelas kalau mengamai sakit segera datang ke fasilitas kesehatan yang ada baik pukesmas ataupun rumah sakit," himbaunya. (sin)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan