Idul Fitri 1445 H, Mari Kita Buka Seluas-luasnya Pintu Maaf
Makna Idul Fitri adalah kita wajib menjaga persatuan dan kesatuan, diawali dengan saling memaafkan, bersedia berkunjung dan bersilaturahim.-Foto : Kemenag RI -
LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID – Pagi ini, 10 April 2024 umat muslim termasuk di Kota Lubuklinggau Provinsi Sumatera Selatan dan sekitarnya melaksanakan Shalat Idul Fitri 1445 H dengan penuh kekhusyukan, kebahagiaan, dan persaudaraan.
Maka, marilah kita bersyukur atas nikmat Allah SWT atas hidayah dan inayah-Nya.
Mari kita buka seluas-luasnya pintu maaf, kita buka hati suci kita, pikiran jernih kita, singkirkan kotoran jiwa kita, dari rasa dendam, dan benci antara sesama saudara.
Mudah-mudahan kita senantiasa tercatat dan digolongkan sebagai orang-orang yang mendapat ampunan Allah SWT, sebagaimana dalam hadits qudsi-Nya:
Artinya: “Apabila mereka berpuasa di bulan Ramadhan kemudian keluar untuk merayakan hari raya, maka Allah pun berkata, ‘Wahai malaikatku, setiap yang mengerjakan amal kebajikan dan meminta balasannya sesungguhnya Aku telah mengampuni mereka’. Seseorang kemudian berseru, ‘Wahai umat Muhammad, pulanglah ke tempat tinggal kalian. Seluruh keburukan kalian diganti dengan kebaikan’. Kemudian Allah pun berkata, ‘Wahai hamba-Ku, kalian berpuasa untukku dan berbuka untukku. Maka bangunlah sebagai orang yang telah mendapat ampunan”.
Semalam suntuk kita kumandangkan takbir, tahmid dan tahlil tanpa henti, tanpa lelah.
Semua itu merupakan simbol kita mencintai dan mengagungkan asma Allah dengan penuh penghayatan dan pengharapan akan hari di mana kita akan berjumpa dengan Penguasa Alam.
Sebagaimana sabda Rasulullah Muhammad SAW yang dikutip KORANLINGGAUPOS.ID dari laman Kemenag RI:Artinya, "Dua kebahagiaan bagi mereka yang berpuasa: (1) kebahagiaan ketika berbuka dan (2) kebahagiaan ketika bertemu langsung dengan Tuhannya."
BACA JUGA:Jembatan Ampera Ditutup, Malam Takbiran dan Salat Idul Fitri 1445 H
Rasulullah SAW bersabda: Artinya, "Hiasilah hari rayamu dengan Takbir"
Islam sesungguhnya telah mengajarkan umatnya agar senantiasa bertakbir. Saat adzan dikumandangkan, saat iqamah dilafadhkan, saat bayi dilahirkan, dan saat jenazah dikuburkan, kita bunyikan takbir.
Takbir kita tanamkan ke dalam lubuk hati kita sebagai wujud pengakuan atas kebesaran dan keagunggan Allah, karena selain Allah semua kecil. sedangkan tasbih dan tahmid adalah wujud menyucikan asma Allah dan segenap yang berhubungan dengan-Nya.
Rasulullah SAW bersabda: Artinya, "Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan atas dasar keimanan dan dilaksanakan dengan benar, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lewat." (HR. Imam Muslim).