MURATARA, KORANLINGGAUPOS.ID – Masyarakat mengharapkan Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) mandiri dari sisi ketersediaan listrik.
Yakni memiliki gardu induk sendiri. Dengan demikian, harapannya warga tidak terlalu sering merasakan listrik padam.
Oleh sebab itu, warga mempertanyakan lanjutan proyek pembangunan gardu induk PLN di lahan seluas 3,39 hektar di Desa Lubuk Rumbai Baru, Kecamatan Rupit. Pembangunan gardu induk itu, jadi atau tidak?
Belum adanya gardu induk sendiri tentunya mengakibatkan kebutuhan suplai listrik di pelosok desa bumi beselang serundingan tersebut kurang maksimal, akibatnya masih banyak desa-desa yang daerahnya berada di pelosok memiliki kondisi listrik yang belum stabil, bahkan sangat minim sekali.
BACA JUGA:Pemkab Muratara Tindaklanjuti Masalah Amblasnya Jalan Penghubung Mandi Angin dan Aringin
Terkait dengan perkembangan terkini masalah pembangunan gardu induk di Muratara tepatnya di Desa Lubuk Rumbai Baru atau yang biasa dikenal dengan sebutan Desa Lupis itu sekarang belum ada kelanjutan lagi bahkan lokasi yang menjadi pembangunan gardu tersebut sekarang sudah dipenuhi dengan rerumputan yang tumbuh di sana.
Al selaku warga Muratara saat diwawancara KORANLINGGAUPOS.ID, mengatakan sekarang belum ada kejelasan mengenai kelanjutan terkini masalah pembangunan Gardu Induk/GI itu, lokasinya pun sudah dipenuhi dengan rerumputan untuk saat ini.
Jalan beton sepanjang lebih kurang 100 Meter yang pernah dibangun tahun 2021 untuk akses menuju ke lokasi GI nyatanya belum kelar juga sampai saat ini.
“Harapan saya selaku warga Muratara untuk diadakan kelanjutan pembangunan GI tersebut, agar kondisi listrik di daerah kita bisa stabil, karena ini salah satu kebutuhan yang paling penting untuk mendukung kemajuan suatu daerah,” harapnya.
BACA JUGA:Pasca Banjir Bandang, Warga Berharap Pemkab Muratara Bantu Rehab Rumah Terdampak
Hal sama disampaikan Mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) asal Muratara, yaitu Asef. Saat diwawancara KORANLINGGAUPOS.ID, ia mengungkapkan sempat kecewa dengan pihak PLN karena hampir setiap hari listrik padam.
“Saya tinggal di Desa Lubuk Rumbai Baru. Listrik padam itu bukan sebentar, tapi lama. Sehingga aktivitas masyarakat terganggu,” jelasnya.
“Kami sangat berharap kelanjutan pembangunan gardu induk PLN di Muratara, karena demi peningkatan ketersediaan dan stabilitas pasokan listrik bagi masyarakat di wilayah Muratara terlebih di daerah yang masih di bagian pelosok,” tuturnya.
Dengan adanya gardu induk sendiri, Asef yakin, hal ini dapat mendukung kesejahteraan dan perkembangan wilayah Muratara.
Aldi mahasiswa asal Desa Mandi Angin Kabupaten Muratara mengatakan di desanya masih sering sekali terjadi mati lampu, lebih-lebih lagi ketika masuk waktu maghrib, kondisi listrik yang mulai tidak stabil.