MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Berubahnya arah dukungan Partai Golkar Kabupaten Musi Rawas menjelang kontestasi Pilkada Musi Rawas 2024, membuat publik diliputi tanya tanya.
Bagaimana tidak, bila sebelum Pemilu legislatif 2024, Cakada Petahana Hj Ratna Machmud sepertinya akan mendapat golden tiket yang akan diusung partai Golkar untuk maju kembali dalam kontestasi Pilkada Musi Rawas 2024.
Hal tersebut dikatakan oleh Jhonny Iskandar salah seorang Pemuda Kabupaten Musi Rawas.
Menurut Pemuda yang aktif mengamati perkembangan politik di Kabupaten Musi Rawas perubahan rekomendasi yang semula hanya untuk Ratna Machmud, kini bertambah satu nama lagi, yakni Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Musi Rawas, Firdaus Ce'Olah disebit-sebut karena minimnya kontribusi sang Bupati untuk Partai Golkar.
BACA JUGA:DPD AMPI akan Laksanakan Apel Akbar Guna Memenangkan Calon Bupati Musi Rawas dari Partai Golkar
Memang hasil pemilu legislatif 2024 menempatkan Partai Golkar sebagai pemenang dengan perolehan 7 kursi sama dengan PDIP, namun unggul dalam jumlah total perolehan suara.
"Namun, tidak hanya pengurus partai, masyarakat pun tahu bahwa itu berkat strategi, taktik, dan kerja keras caleg terpilih di bawah komando Firdaus Ce'olah," paparnya
Tidak ada yang berani menyangkal bahwa peran FCO akronim nama politisi yang memulai langkah politiknya dari bawah ini begitu vital.
Di Daerah pemilihannya sendiri, Kecamatan Muara Lakitan dan Kecamatan Megang Sakti, 2 kursi yang didapatkan Partai Golkar karena limpahan suaranya.
BACA JUGA:Dua Balon Walikota Kembalikan Berkas ke Partai Demokrat
"Masuknya nama politisi kelahiran Desa Sungai Pinang, Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas ini dalam rekomendasi sebagai Calon Bupati Musi Rawas, tidak bisa disepelekan," ungkapnya.
Ia sudah mempersiapkan dirinya untuk menjadi orang nomor 1 di Bumi Lan Serasan Sekentenan ini sejak Pilkada 2015.
Saat Ia masih menjabat Kepala Desa, waktu itu banyak yang meragukan manuver politiknya.
Di Tahun 2016, mantan Ketua Lembaga Perekonomian Nahdatul Ulama Kabupaten Musi Rawas mulai diperhitungkan.
BACA JUGA:Tunggu Komitmen Balon Kembalikan Berkas
Namanya semakin populer, Musi Rawas gempar, saat Ia berhasil memenangkan Musyawarah Daerah Partai Golkar, mengalahkan adik kandung Bupati waktu itu.
Pemilu legislatif 2019 semakin membuat nama Bendahara PCNU Kabupaten Musi Rawas ini semakin mengangkasa.
Ia yang semula diragukan dapat menakhodai kapal besar bernama Partai Golkar membuktikan bahwa anak desa mampu berkompetisi di level Kabupaten.
Selain sukses untuk pertama kalinya menjadi anggota DPRD, mantan Ketua Kadin Kabupatwn Musi Rawas ini sukses membawa Partai Golkar menjadi pemenang kedua dalam kontestasi Pileg, yang menempatkannya sebagai Wakil Ketua 1 DPRD Kabupaten Musi Rawas.
Keinginan masyarakat di akar rumput semakin besar mendesak agar Ketua PB Federasi Hoki Indonesia Kabupaten Musi Rawas ini mengikuti kontestasi Pilkada Musi Rawas tahun 2020.
BACA JUGA:Arah Dukungan PBB pada Pilkada Lubuklinggau, Sekjen DPP PBB Angkat Bicara
FCO pun melakukan kerja-kerja politik, Ia melakukan lobi-lobi ke petinggi partai di Pusat, terutama Partai Golkar.
Tim-tim relawan FCO tumbuh bak jamur di musim hujan, tidak hanya di 14 Kecamatan, bahkan sampai ke tingkat desa.
Hal ini lebih mudah Ia lakukan karena dirinya pernah menjadi Kepala Desa teladan sekaligus Ketua APDESI Kabupaten Musi Rawas.
Kita semua mengetahui bahwa Pada Pilkada Kabupaten Musi Rawas 2020 tersebut, tiket Partai Golkar jatuh ke tangan Hj. Ratna Machmud yang tidak pernah mendaftar ke DPD Partai Golkar Musi Rawas saat itu.
Bila tidak ada aral melintang, FCO akan menjadi Ketua DPRD Kabupaten Musi Rawas 2024 - 2029.
BACA JUGA:Partai Golkar Kota Lubuklinggau Bantah Kadernya Berebut Rekomendasi DPP
Hal inilah yang membuat banyak pihak yang meragukannya untuk berani berspekulasi all out memperebutkan tiket Partai Golkar demi bertarung di Pilkada Musi Rawas tahun ini.
Namun, bila kita mengingat jejak rekamnya sebagai seorang petarung tidak ada yang mustahil.
FCO memiliki modalitas finansial yang mumpuni, jaringan yang tidak diragukan, serta modalitas sosial (sebagai pengurus PCNU Musi Rawas dan terkenal dekat dengan pengurus PD Muhammadiyah Musi Rawas, 2 ormas terbesar di Musi Rawas. Serta struktur partai dan tim relawan.
FCO tidak hanya disukai di wilayah Musi -daerah asalnya- tapi melintas batas di 14 Kecamatan, 186 Desa, dan 13 kelurahan se-Kabupaten Musi Rawas.
Apalagi, masih simpang siurnya peraturan apakah Caleg terpilih wajib mundur bila maju Pilkada.
BACA JUGA:Di Partai NasDem, Kader maupun Non Kader Diberlakukan Sama Ini Alasannya
"Well. Layak kita tunggu kelanjutannya. Andaipun belum mendapat restu dari DPP Partai Partai Golkar, setidaknya siapa pun kandidat yang diusung Partai yang identik dengan warna kuning ini di Kontestasi Pilkada Musi Rawas 2024 ini, mesti mengingat bahwa berkat tangan dingin panglima perang bernama FCO inilah mereka bisa menikmati keteduhan, kesejukan, dan rimbunnya pohon beringin," paparnya. (*)