“Jadi kami berharap kita bisa hidup rukun damai, rukun beragama walaupun kita beda tapi kita tetap satu Indonesia,”harap Ani.
Sementara dikutip dari laman Kementerian Agama RI, dalam tulisan Penyuluh Agama Buddha Amat, menuliskan bahwa setiap tahun pada purnama di bulan Waisak, umat Buddha merayakan Waisak.
Tahun ini, Hari Raya Waisak 2568 BE jatuh pada Kamis, 23 Mei 2024.
Kata Waisak berasal dari dua bahasa yaitu Vaisakha (Sansekerta) dan Vesakha (Pali) yang berarti nama bulan dalam kalender Buddhis. Pada kalender Masehi, Waisak umumnya jatuh pada akhir April, Mei, atau awal Juni.
BACA JUGA:Intip Yuk! Ada 15 Tradisi Unik Merayakan Hari Buruh di Berbagai Negara
Kalangan umat Buddha menyebut Waisak sebagai Hari Raya Trisuci Waisak, karena untuk memperingati tiga peristiwa penting, yaitu (1) Kelahiran Bodhisattva (calon Buddha) Siddharta Gautama di Taman Lumbini pada tahun 623 SM;
(2) Petapa Gotama mencapai Penerangan Sempurna di Bodh pada tahun 588 SM; dan (3) Wafatnya Buddha Gotama (Maha Parinibbana) di Kusinara.
Menyongsong Waisak, umat Buddha sering mengadakan kegiatan bersih vihara, ziarah ke makan leluhur, bersih makam pahlawan.
Pada saat Hari Waisak, umat Buddha melaksanakan puja pada detik-detik bulan purnama.
BACA JUGA:7 Alasan Kenapa Tahun Kabisat Dirayakan Google, Ternyata Ini Alasannya
Kegiatan lomba atau pentas kesenian juga dilaksanakan untuk memeriahkan perayaan Waisak.
”Pencapaian Penerangan Sempurna” merupakan salah satu peristiwa yang diperingati pada hari Waisak. Pencapaian Buddha ini hendaknya menjadi inspirasi dan motivasi umatnya untuk senantiasa berbuat kebajikan.
Perayaan Waisak, tidak hanya sekedar melaksanakan tradisi puja, tetapi lebih dari itu.
Umat Buddha dapat meneladani tekad, semangat, pantang menyerah, dan sifat-sifat luhur Buddha serta senantiasa melaksanakan dhamma.
BACA JUGA:6 Fakta Unik Tahun Kabisat Sampai Dirayakan Google 29 Februari 2024 ,Ternyata Begini Fenomenanya
Tekad dan semangat Buddha Gautama ditunjukkan pada saat beliau terlahir sebagai Petapa Sumedha, pada masa kehidupan Buddha Dipankara. Petapa Sumedha bertekad untuk menjadi Buddha pada masa selanjutnya.