BACA JUGA:Setelah 20 Tahun, Dimasa Bupati Hj Ratna Machmud Presiden RI Berkunjung ke Musi Rawas
Untuk pengendaliannya secara kultur teknik bisa melalui sanitasi dengan memusnahkan sisa-sisa tanaman inang/tanaman yang terserang virus.
Selanjutnya juga bisa dengan cara menanam tanaman yang se-famili pada lahan yang sama.
Layu fusarium juga memiliki gejala layu dari ujung sulur diikuti menguningnya daun.
Apabila batangnya dibelah memanjang akan terlihat pembuluh xylem mengalami nekrosis berwarna coklat.
BACA JUGA:UHC 100 Persen Tertinggi di Sumsel, RSUD Rupit Dapat Pujian Presiden
Untuk pengendalian kultur teknis dengan menanam varietas yang tahan hama serta mengurangi penggunaan pupuk nitrogen secara berlebihan, jika pengendalian kimiawi melalui perlakuan benih dengan fungisida bahan aktif hexaconazole, difenoconazole, trisiklazol dan benomyl.
Selanjutnya itu ada busuk buah atau Phytophthora yang di tandai dengan bercak kebasah-basahan kemudian menjadi kehitaman lunak.
Ujung tangkai buah diselimuti jamur putih dan menyerang bagian bawah buah yang menempel ke tanah.
Untuk pengendaliannya itu bisa melakukannya dengan teknik pergiliran tanaman dengan tanaman satu keluarga.
BACA JUGA:Bupati Musi Rawas Ungkap Sosok Berjasa Sehingga Presiden Kunjungi RSUD dr Sobirin
Mengurangi kelembaban dengan mengatur jarak tanam, cara kimiawi bisa juga mengaplikasi fungisida sistemik dimetomort, propamokarb hidroklorida, propineb dan mankozeb harus sesuai dosis anjuran.
Berbagai jenis hama tersebut dapat menjadi ancaman yang serius bagi tanaman semangka.
Namun dengan cara pemantauan yang cermat, penggunaan praktik budidaya yang baik dan juga pengendalian yang tepat.
Para petani dapat melindungi tanaman mereka dari serangan organisme pengganggu ini.
BACA JUGA:Berawal dari Hobi Kini Anisa Warga Desa L Sidoharjo Musi Rawas Buka Usaha Kuliner