LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Kepala Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau Erwin Armeidi menegaskan jika Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau tak pernah menganggarkan insentif untuk para kader posyandu.
Hal ini menjawab informasi yang beredar jika kader posyandu di Kota Lubuklinggau sudah hampir 10 bulan tak terima insentif dari Dinas Kesehatan.
"Di Dinas kesehatan tidak pernah ada program pemberian insentif ke kader posyandu. Jadi bagaimana kami mau memberikan insentif kalau tidak dianggarkan," tegas Kadinkes Erwin Armeidi, kemarin.
Erwin menjelaskan, memang ada ditahun 2023 kemarin kader posyandu terima uang.
BACA JUGA:Waspada Penularan DBD, Ini Pesan Kepala Dinkes Kota Lubuklinggau
Yang mereka terima itu tegas Erwin namanya uang transport.
Sumber dananya dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yang dicairkan melalui Puskesmas.
"Bukan melalui dinas, tetapi melalui Puskesmas. Dan dana ini di 2024 tidak ada lagi, tidak diperbolehkan. Makanya ditahun ini tidak ada lagi," jelasnya.
Untuk itu diawal tahun kemarin tegas Erwin, justru ia sedang memperjuangkan agar kader posyandu di Lubuklinggu kedepannya bisa mendapat uang insentif.
BACA JUGA:Vaksin DPT Sering Kosong ini Penjelasan Kepala Dinkes Kota Lubuklinggau
"Kita ingin memperjuangkannya. Bukan seperti yang di informasi kalau kami tak keluarkan insentif para kader posyandu. Sejak awal Januari sudah kami usulkan agar tahun ini para kader posyandu kita mendapatkan uang insentif melalui APBD kita. Ini yang kita perjuangkan dan kita tunggu bersama," tegasnya.
Ia berharap hal ini bisa dipahami para keder posyandu.
"Kami sudah memperjuangkannya. Ini point yang harus dipahami. Dan mohin doanya agar bisa seger terealisasi, agar kedeoan para kader posyandu kita bisa terima insentif," harapnya. (*)