Pertama, keluarga. Kalau keluarga baik pendidikan benar akhlak dididik maka si anak dapat pengaruh positif 20%
Kedua, sekolah. Jika sekolahnya bagus. Gurunya mendidik tak sekedar ilmu umum tapi ibadah, akidah, kecintaannya pada agama dan negara maka dapat pengaruh positif 20%.
Ketiga, 60% yang mempengaruhi anak dari lingkungan.
“Nah, keuntungan anak sekolah di pondok, di sinilah keluarga, di sinilah sekolah/ pendidikan, di sini pula lingkungan. Maka apa yang dirasa dan dilihat itulah yang membentuk karakteristik anak-anak kita. Karena selama di Pesantren Modern Ar-Risalah anak-anak digembleng, ada 7 akhlak tak boleh dilanggar:
Anak-anak didik PAUD Unggulan Ar-Risalah penuh percaya diri menunjukkan kemampuan mereka menunaikan shalat berikut melafadzkan bacaannya dalam Haflatul Wada’ Rabu 12 Juni 2024.--
1. Jangan durhaka pada Allah.
2. Jangan durhaka pada Rasulullah. Karena ada 3 sanksinya kembali pada jahiliyah, keluar dari risalah Rasulullah, dan di akhirat tak dapat syafaatnya.
3. Jangan durhaka pada orang tua, jika itu terjadi hidupnya tak bakal bahagia.
4. Tak boleh melawan guru, ilmunya tak akan bermanfaat. Ciri ilmu yang bermanfaat itu, artinya membawa kemuliaan sikap dan sifat kita.
5. Jangan durhaka pada suami, karena rumah tangga tidak akan bahagia.
6. Tak boleh durhaka pada keluarga / orang yang berjasa, seperti istri, mertua, pembantu, maupun tetangga.
7. Tak boleh durhaka pada lingkungan. Jangan seenaknya menggunakan pendapatan.
Anak Didik PAUD Unggulan Ar-Risalah melafadzkan doa yang jadi challenge para dewan pimpinan Pesantren Modern Ar-Risalah dalam Haflatul Wada’ Rabu 12 Juni 2024.--
BACA JUGA:Ingin Cepat Kerja di BUMN? Ini 7 Jurusan Kuliah yang Menjanjikan Lulusannya Diterima BUMN
“Andai 7 ahlak yang tak boleh dilanggar ini bisa dilaksanakan oleh daerah atau negara ini, insyaAllah makmur dan aman negeri kita. Maka pesan abah, pendidikan agama yang sudah didapat anak jangan diputus. Agar anak bisa jadi penyejuk pandangan. Jangan sampai anak hanya sebatas sebagai perhiasan dunia, dan jangan sampai anak jadi sumber fitnah hidup kita,” tutur Abah Haji.