Untuk cara pengendaliannya itu yang dilakukan biasanya menggunakan benih yang memiliki kualitas tahan atas serangan penyakit bercak daun.
Serta ia juga melakukan sanitasi lahan dengan baik.
"Selain itu saya juga melakukan dengan cara kimiawi dengan melakukan penyemprotan fungisida dengan dosis," ungkapnya.
Selain itu hama wereng hijau juga ada yang menyerang tanaman terong lalap.
Jika sudah menyerang pada tanaman terong itu akan mengakibatkan daunnya akan rontok. Sehingga membuat terong itu tidak berbunga.
BACA JUGA:Dhia Warga Desa L Sidoharjo Sukses Mempertahankan Cita Rasa Kripik Singkong
Kalau untuk tanaman terong lalap ini diumur 36 hari setelah tanam itu sudah mulai muncul bunga calon buahnya.
Untuk saat ini Heri sudah mulai panen terongnya.
"Jadi setiap 4 hari sekali kami memanen terong. Kalau untuk pemasarannya itu, biasanya ada orang yang membelinya datang ke kebun," ucapnya.
Untuk harga terong saat ini itu Rp 7.000 perKg.
"Kami berharap semoga kedepannya harga terong ini tetap stabil. Karena bertani terong ini modalnya juga cukup besar. Jika harga terong murah makan petani seperti saya ini tidak mendapatkan apa-apa," harapnya. (*)