“Masih ramai sih hanya saja kalau dibandingkan tahun lalu. Salah satu faktornya ya karena masyarakat sudah banyak pilihan tempat wisata yang lain yang terus diperbarui. Ditempat lain gak kalah menarik karena terus di upgrade,” ungkap Eddy.
Dampaknya lanjut Eddy, tentu di pendapatan mereka yang jauh menurun dibandingkan tahun lalu.
“Kalau tahun lalu karena pengunjungnya membludak, pemasukan kita dilebaran tahun lalu cukup tinggi bahkan mencapai Rp 100 juta. Kita bisa menggaji karyawan hingga tiga bulan kedepan. Sementara tahun ini, libur lebaran Idul Fitri kemarin pemasukan kita sekitar Rp 50 jutaan sedangkan di libur lebaran Idul Adha kemarin hanya sekitar Rp 30 juta. Tapi cukup untuk menggaji karyawan kita,” ungkapnya
Padahal lanjut Eddy, saat libur Natal dan tahu baru kemarin pengunjung Objek Wisata Air Terjun Temam terdata di mereka melalui penjualan karcais mencapai sekitar 15 ribu pengunjung.
BACA JUGA:Warga Minta Pemerintah Lubuklinggau Buka Wisata Air Curug Kupang
“Pemasukan kita juga lumayan saat itu, bisa mencapai Rp 80 juta. Kalau lagi momen libur hari besar seperti itu pengunjung kita memang lumayan dibandingkan hari biasa atau weekend,” jelasnya.
Ia berharap, kedepan pihaknya selaku pengelola objek wisata ini bisa disupport oleh Pemkot Lubuklinggau untuk mengupgrade Objek Wisata Air Terjun Temam.
Dengan harapan, pengunjung bisa ramai lagi dan pendapatan mereka bisa besar lagi.
“Ya minimal ada yang dirubah untuk menarik pengunjung. Kalau selama ini kan yang kita lakukan hanya pemeliharaan seadanya. Ya disesuaikan dengan keuangan kita. Kalau mau menambah atau merubah kita belum sanggup tanpa bantuan dari pemerintah,” tegasnya lagi.(*)