Dengan menuangkan perasaannya ke dalam lukisan, anak dapat lebih memahami dirinya dan emosi yang dirasakannya, sehingga menyadari bahwa dirinya berharga.
Bagi anak-anak yang kesulitan berkomunikasi secara verbal, melukis merupakan salah satu media untuk mengekspresikan diri.
BACA JUGA:Optimalkan Kemampuan Otak Anak dengan Sempoa SIP
Kedua, melukis juga dapat membantu anak belajar berkomunikasi dengan orang lain. Mereka dapat berbicara tentang apa yang mereka lukis dan apa maknanya bagi mereka.
Ketiga, melukis dapat membantu anak meningkatkan kesadaran kognitifnya. Kegiatannya melibatkan perencanaan, koordinasi tangan-mata, dan fokus.
Stimulasi mental ini dapat membantu menjaga kesehatan fungsi kognitif, terutama seiring bertambahnya usia.
Mereka merasakan tekstur cat dan kuas, serta melihat warna dan bentuk yang mereka buat.
BACA JUGA:6 Sekolah Terbaik 2024 di Provinsi Sumsel, yang Bisa Dijadikan Referensi
Pembelajaran warna melalui kegiatan melukis juga membawa banyak manfaat, seperti anak belajar mengelompokkan benda berdasarkan warna dan mempelajari nama warna serta ungkapan yang berkaitan dengan warna.
Nah, saat pengecatan, prosesnya tidak selalu berjalan mulus. Terkadang anak harus menghadapi tantangan, misalnya warna yang tercampur tidak sesuai keinginan atau hasil akhirnya tidak sesuai imajinasinya.
Dengan melukis, anak akan belajar bagaimana memecahkan masalah.
Mereka harus memutuskan warna apa yang akan digunakan, apa yang akan mereka lukis, dan bagaimana mereka membuatnya.
BACA JUGA:Ingin Masuk Sekolah Kedinasan? Yukk Intip 8 Fakta Menarik Tentang Sekolah Kedinasan
Jadi, proses mencari solusi untuk mengatasi kesalahan atau ketidakpuasan melatih kemampuan memecahkan masalah dan memikirkan strategi.(*)