LUBUKLINGGAU, LINGGAUPOS.BACAKORAN.CO - Puskesmas Citra Medika rutin melaksanakan pemeriksaan Kesehatan Lingkungan (Kesling) diwilayah kerja mereka. Hal ini ditegaskan oleh Kepala Puskesmas Citra Medika, Wenny Nopriyanti, STr. Keb melalui Nurkholis Buhori, S.K.M, selaku petugas Kesling saat dibincangi, Jumat (24/11/2023).
Pemeriksaan Kesling ini mereka lakukan, minimal 1 tahun isekali, disesuaikan dengan ketersedian anggaran di puskesmas.
Nurkholis menjelaskan, saat pemeriksaan Kesling mereka lebih fokus ke penyuluhan mengenai makanan. Sosialisasi yang diberikan lebih ke mencegah terjadinya keracunan ataupun terdampak penyakit lainnya.
"Kita juga memberikan imbauan kepada para pedagang maupun siswa dan siswi di sekolah bagaimana cara mengolah makanan agar sehat dikonsumsi. Yakni dengan mengutamakan kebersihan seperti cuci tangan, untuk mengambil makanan pedagang diharapkan menggunakan plastik atau sarung tangan higienis," jelasnya.
Sayangnya, kebanyakan pedangan yang mereka temui saat pemeriksaan Kesling, terkadang masih mengambil makanan tidak menggunakan sarung tangan. Pedagang juga diharapkan untuk menyediakan tempat-temapat makan atau wadah makan yang betul-betul dilihat kebersihannya, karena terkadang air untuk membersihkan wadah makanan tersebut airnya tidak mengalir, menetap sehingga menimbulkan resiko dari air cucian tersebut.
“Pedagang harus memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar area jualanannya, karena biasanya para pedagang ini tidak menyediakan kotak sampah sehingga sampah-sampah tersebut menjadi berserakan kemana-mana, hal inilah yang dapat menyebabkan lalat berdatangan. Pedagang juga diharapkan untuk menyediakan kotak sampah minimal kantong kresek yang besar diarea jualan mereka,” tegas Nurkholis.
Begitu juga disekolah, pihaknya juga rutin melakukan pengawasan mengenai jajanan yang ada disekolah. Biasanya petugas Puskesmas memberikan imbauan kepada pihak sekolah untuk senantiasa memberikan arahan serta pengertian kepada para siswa dan siswinya untuk tidak jajan yang berlebihan, karena biasanya anak-anak suka jajan meskipun mereka sudah kenyang.
BACA JUGA:Rangkul Remaja Hindari Pergaulan Bebas
Ia juga mengimbau, cara untuk menghindari makan-makanan yang tidak sehat, yakni hindari makan dan minuman yang terlalu mencolok dari segi warna, jangan terlalu sering mengonsumsi makanan dan minuman yang berbentuk kemasan karena mengandung pengawet.
“Ada beberapa kasus di luar Kota Lubuklinggau, anak usia sekitar 7 tahun terkena penyakit gagal ginjal dan struk akibat dari makanan yang terlalu sering dikonsumsikan. Maka dari itu kita tim kesehatan berharap anak-anak yang ada di Lubuklinggau ini jangan sampai ditemukan penyakit yang seperti itu. Serta diharapkan anak-anak membawa makanan dari rumah karena kualitasnya masih terjaga untuk kesehatan,” tegasnya.
Drg. Isfayanty Arta M.H, Dokter Gigi disana menambahkan untuk membina para pedagang disekolah agar menghindari penggunaan zat bahaya yang rentan digunakan di jajanan sekolah melalui program pembinaan UKS. Program ini dilakukan setiap tahun ajaran baru, yakni Januari hingga Juni. Tindakan pertama yang harus dilakukan mengenai kesehatan, kedisiplinan, serta mengenai jajanan juga, untuk jajanan ini kita berkolaborasi (kerjasama) dengan laboratorium dan sanitasi. Jadi disini orang laboratorium yang langsung menagani untuk mengecek bahan-bahan yang terkandung di dalam jajanan-jajanan tersebut. Apakah mengandung boraks, pengawet, zat pewarna, seperti jajanan bakwan, tahu, saos dan lainnya.
BACA JUGA:Uni Gelapkan Uang Toko Chiken Time Lubuklinggau Belasan Juta, Begini Kronologinya
Dan tak lupa juga petugas puskesmas memberikan saran kepada pihak sekolah untuk membuat poster-poster penerangan mengenai larangan merokok serta mengkonsumsi narkoba. Hal ini sangat minim sekali dilakukan oleh sekolah-sekolah. Karena biasanya anak-anak sering sekali berkumpul dikantin, sehingga memicu anak-anak memanfaatkan kantin untuk tempat mereka merokok.
Isfayanty berharap pedangan di sekolah bisa lebih terbuka pikirannya, tidak hanya menjual jajanan dan laku saja, namun harus memperhatikan kualitas pada makanan yang telah mereka jual sehingga kesehatan anak lebih terjaga. Serta berharap sekolah dapat memperhatikan aliran sanitasi, ketersedian air, karena terkadang beberapa sekolah masih kurang dalam memperhatikan hal-hal tersebut. (sun)