MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - SMP Negeri Sukamana Kecamatan Terawas sukses menggelar kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi peserta didik baru tahun pelajaran 2024/2025.
Kegiatan berlangsung selama 3 hari, mulai dari Senin 8 Juli hingga Rabu 10 Juli 2024.
MPLS ini mengusung tema Menciptakan Lingkungan Belajar yang Inklusif, Berkebhinekaan dan Aman Bagi Semua, yang dalam pelaksanaannya dikoordinir oleh Waka Kesiswaan SMPN Sukamana Henita Huzain, S.Pd, dibantu Pembina OSIS Siti Elisa, S.Pd.I, Waka Kurikulum Carhudi, S.Pd, M.Pd dan para pengurus OSIS.
Hal ini sejalan dengan juknis dari Kemendikbud nomor 18 tahun 2016 yang menegaskan bahwa kegiatan MPLS tidak boleh mengandung unsur perpeloncoan yang mengarah kepada pemberian tugas yang memberatkan sehingga bisa menanamkan sifat dendam kepada peserta didik.
BACA JUGA:Bentuk Siswa CERIA, SMPN B Srikaton Laksanakan MPLS Sinergi dengan Koramil dan Psikolog
Demikian disampaikan Kepala SMPN Sukamana Irmawati, S.Pd M.Pd, saat diwawancara wartawan KORANLINGGAUPOS.ID, Rabu 10 Juli 2024.
"MPLS diikuti oleh 78 siswa baru kelas VII, yang kami bagi dalam 3 gugus (kelompok, red) sesuai dengan jumlah rombel."ucapnya.
Kegiatan dimulai pukul 07.30 hingga 12.30 WIB, dan untuk nama gugus diberikan nama-nama pahlawan, yaitu gugus M. Hatta, RA Kartini dan gugus Soekarno.
Nama-nama tersebut sengaja diberikan pihak sekolah, supaya para siswa mengingat para pahlawan pejuang pendidikan dan kemerdekaan.
BACA JUGA:Murid Baru Berani Tampil di MPLS SDN 33 Lubuklinggau
MPLS diisi dengan beberapa kegiatan, mulai dari pemberian materi oleh guru di masing-masing kelas, hingga menggelar berbagai macam perlombaan guna mengasah kreativitas dan membentuk karakter siswa baik secara individu maupun secara berkelompok.
"Setiap hari siswa diberikan materi edukasi oleh Kepala Sekolah dan guru yang bertugas, tentang tata tertib yang harus dilaksanakan di sekolah. Selain itu ada juga edukasi tentang cara duduk yang baik sesuai ilmu biologi, anjuran sarapan pagi, dan menghindari makanan dan minuman yang mengandung zat-zat kimia."jelas Irmawati.
Semua itu disampaikan dalam upaya pihak sekolah menjaga kesehatan siswa-siswinya.
"Kami secara berkala juga selalu melakukan pemeriksaan ke kantin-kantin yang ada di sekolah, dan memberikan arahan kepada pedagang supaya tidak menjual makanan dan minuman yang berbahaya untuk kesehatan," tambahnya.
BACA JUGA:Kegiatan MPLS Hari Kedua di SDN 32 Lubuklinggau Berjalan Lancar