Pada prinsipnya pola tanam bergilir adalah menanam tanaman yang berbeda pada bedengan atau area yang sama dalam waktu tertentu.
Tanaman tersebut juga harus memiliki kebutuhan nutrisi, waktu panen yang berbeda, kebiasaan berbeda.
Selain itu dengan melakukan cara ini dapat mencegah penumpukan potagen. Menjaga keseimbangan nutrisi pada tanah dan meminimalkan persaingan antar tanaman.
Dirinya menambahkan saat ini tanaman bayam sedikit tidak normal, karena waktu penyemaian itu, cuacanya sering hujan sehingga ada beberapa bibit bayam nya itu tidak tumbuh, sehingga pertumbuhan nya itu tidak merata.
BACA JUGA:Petani Mentimun di Desa Nawangsasi Musi Rawas Berharap Bantuan Pupuk
Saat ini Wiwik sudah melakukan pemanenan yang kedua, kalau yang panen pertama itu kita dapat 2000 ikat sayuran bayam.
Untuk harganya sendiri itu tidak menentu, kalau lagi banyak yang panen itu harganya murah.
Namun kalau tidak ada di daerah sini yang panen itu harga bayam bisa sedikit lebih mahal, karena jualnya itu dengan pengepul, jadi nurut harga yang diberikan oleh pengepul.
Untuk terong saat ini baru menanam sekitar 1.500 batang.
BACA JUGA:POPT Kecamatan Muara Beliti Bersama Petani Lakukan Kegiatan Gerdal Untuk Kendalikan Hama WBC
Kalau untuk hasilnya itu dalam seribu batang dengan kondisi batang normal itu sekali panen bisa dapat 100 Kg.
Kalau modalnya besar menanam terong dari menanam sayuran bayam dan padi.
Harapannya semoga adanya tempat penjualan sayuran dari para petani seperti kami ini dengan harga yang lebih tinggi.
Sehingga kalau sedang musim panen, harga sayuran tidak terlalu murah. Selain itu ia juga berharap semoga kedepannya itu lebih baik lagi.(*)