Setelah dua hari, dia telah menyelesaikan seperenam dari satu hektar lahan yang telah dibuka.
Prihatin dengan kritik ekstrim dan penghinaan terhadap pekerjaan mereka, para pemimpin masyarakat dan para tetua memutuskan untuk mengeksploitasi hilangnya anak-anak mereka.
Mereka meyakinkannya bahwa putranya telah meninggal, dan dia putus asa.
Setelah itu, dengan sembarangan ia membuang bongkahan tanah yang diangkatnya ke Sungai Air Ketahun.
BACA JUGA:Kembangkan Lagi Objek Wisata Bukit Sulap
Jika air sungai berhenti mengalir, mereka khawatir Kutei Donok akan terendam banjir. Akhirnya mereka memutuskan untuk berpura-pura kehilangan seorang anak agar Lidah Pahit tidak mengganggu tumbuh kembang Kutei Donok.
Si Pahit Lidah kehilangan anak dan putranya setelah tiga kali dinyatakan meninggal. Ketika tokoh masyarakat mendatanginya, dia tidak mempercayai mereka.
Namun ketika para tetua desa datang kepadanya untuk menyampaikan belasungkawa, dia akhirnya menerima bahwa putranya telah meninggal.
Setelah para tamu pergi, Si Pahit Lidah menjadi menyesal atas kata-kata dan tindakannya yang marah.
Dia ingat putranya mungkin akan mati karena perkataannya tadi. Hal ini memotivasinya untuk menghancurkan tanahnya dan membuang kotoran ke sungai Air Ketahun.
Setelah meninggalkan anaknya, Ketahun kembali ke desanya. Danau Tes terbentuk oleh Sungai Air Ketahun yang melewati tanah subur.
Ssebuah danau indah yang terletak di Provinsi Bengkulu, merupakan rumah bagi Dinas Pariwisata Danau Tes. Danau ini membentang dari Kutei Donok yang dikenal juga dengan Kota Donok hingga Desa Tes, Kecamatan Lebong. Danau Tes memiliki luas kurang lebih 750 hektar dan dikelilingi oleh perbukitan hijau dan persawahan.
Inilah salah satu tempat wisata terbaik Tanah Air karena pemandangannya yang indah dan letaknya yang bersebelahan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Listrik (PLTA) Danau Kanjiwong.
BACA JUGA:Wisata Negeri di Atas Awan: Puncak Lawang Sumatera Barat
Di objek wisata Danau Tes, pengunjung bisa menjumpai beberapa burung langka yang terbang melintasi danau.