KORANLINGGAUPOS.ID - Saat dikonfirmasi KORANLINGGAUPOS.ID Selasa 16 Juli 2024, Kapolres Lubuklinggau AKBP Bobby Kusumawardhana melalui Kasat Reskrim AKP Hendrawan membenarkan dibanding tahun 2023, kasus bunuh diri dari Januari hingga Juli 2024 ada peningkatan.
Baru sampai pertengahan Juli 2024, sudah ada 3 kasus bunuh diri.
Tahun 2023 hanya 2 kasus.
Korbannya, kebanyakan laki-laki, sementara korban perempuan sangat sedikit.
BACA JUGA:4 Fakta tentang Mahasiswi asal Lubuklinggau yang Akhiri Hidup di Jambi
“Mungkin karena laki-laki itu beban hidup hidup lebih berat dari pada perempuan karena kebanyakan laki-laki banyak cobaan seperti mencari nafkah tanggung jawab ekonomi, dan cobaan lainnya diluar seperti akibat judi, dan hutang. Cara bunuh dirinya pun beragam. Ada yang minum racun, ada juga yang gantung diri menggunakan seutas tali tambang. Namun kebanyakan dengan cara gantung diri,” ungkap Kasat Reskrim.
Menurutnya, bunuh diri tak dibenarkan. Kebanyakan orang nekat melakukan ini karena gangguan kejiwaan.
“Namun kebanyakan karena ekonomi bisa karena banyaknya tagihan hutang. Lalu laki-laki mudah pasrah dengan mengakhiri hidupnya dengan cara mudah dan cepat. Orang yang nekat begini biasanya pendiam atau agak tertutup dengan tidak mau bercerita dengan keluarganya,” jelas Kasat Reskrim.
Untuk wilayah yang sering kejadian kebanyakan Kecamatan Lubuklinggau Timur dan ada juga diwilayah Kecamatan Lubuklinggau Barat.
BACA JUGA:Istri Ungkap Penyebab Pengusaha Orgen Tunggal Akhiri Hidup di Lubuklinggau
Kalau dari segi umur, kata Kasat Reskrim, rata-rata 40 tahun kebawah atau 15 tahun keatas.
Maka ia menghimbau kepada masyarakat khususnya Kota Lubuklinggau untuk jangan mudah putus asa, dengan cara bunuh diri, kalau setiap ada permasalahan baik sekecil dan sebesar apapun bisa dibicarakan dengan keluarga agar tahu solusi atau jalan keluarnya.
“Kedua perbanyak ibadah dengan mendekatkan diri kepada Allah, agar iman kita kuat dalam menghadapi masalah,” tambahnya.(adi)