LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Kasus bunuh diri atau yang disebut suicide dalam psikologi semakin banyak terjadi di Indonesia, termasuk Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Mengapa demikian, bagaimana mencegahnya, adakah ciri seseorang akan mengkahiri hidupnya?
Faktor kepribadian, seperti individu yang cenderung introvert, tidak suka bersosialisasi, sering menyimpan masalahnya sendiri, dan rentan terhadap ide bunuh diri.
Terutama saat menghadapi masalah yang serius.
BACA JUGA:Warga yang Nekat Akhiri Hidup di Lubuklinggau Meningkat, Begini Analisa Polisi
Selain itu, kondisi psikologis tertentu yang menyertai juga memberikan pengaruh.
Misalnya depresi, gangguan kecemasan, gangguan kepribadian, trauma, psikosis, atau pengaruh penggunaan narkoba.
Selasa 16 Juli 2024, Psikolog Klinis RSUD Dr Sobirin yang juga Direktur Syaamil Centre Lubuklinggau Irwan Tony, M.Psi mengungkapkan, ciri-ciri orang yang mau bunuh diri.
Biasanya ada perubahan mood (suasana hati, red), perilaku merusak atau menyakiti diri, menarik diri, mengucapkan perpisahan, mengatur segala sesatu untuk ditinggalkan, membenci diri, dan pernah mengatakan keinginan untuk bunuh diri.
BACA JUGA:4 Fakta tentang Mahasiswi asal Lubuklinggau yang Akhiri Hidup di Jambi
Lantas, benarkah tindakan bunuh diri bisa menurun ke anak atau cucu?
"Tindakan ini perlu ditanyakan ke ahli genetik. Saya pernah baca penelitian, orang yang bunuh diri kemudian di cek garis fenotipenya dan ternyata memiliki garis fenotipe yang sama dan bisa memungkinkan terjadi. Tapi bedakan karena faktor genetik, dengan faktor bunuh diri karena masalah psikologis," jelasnya.
Dikutip KORANLINGGAUPOS.ID dari laman detik health penelitian yang dipimpin oleh Dr Martin Kohli dari John P Hussman Institute for Human Genomics di Miami, Amerika, diterbitkan dalam Journal Archives of General Psychiatry.
Dr Martin mengatakan, bunuh diri rupanya bisa terjadi dalam sebuah keluarga. Adanya kesamaan fenotipe dalam satu garis keturunan memungkinkan hal tersebut.
BACA JUGA:Apakah Roh Orang yang Akhiri Hidup akan Gentayangan? Berikut Penjelasan Ulama Lubuklinggau