Adonan kemudian dipipihkan sebelum digoreng.
BACA JUGA:Pecinta Kuliner, Ada Menu Baru dan Minuman Mood Refresh Di Hotel Dewinda Lubuklinggau !
BACA JUGA:Kuliner Papeda Gulung di Lubuklinggau Makanan Khas Dari Timur Indonesia
Panaskan minyak, kemudian masukkan adonan hingga setengah matang, lalu tusuk-tusuk bagian ujungnya dengan tusuk sate atau sejenisnya.
Setelah itu dibiarkan menggantung, dalam bahasa Sunda disebut ngaburayot hingga akhirnya bentuknya memanjang dan terlihat seperti ditarik pada bagian ujungnya.
Kamu harus teliti memasaknya, kalau sampai salah sedikit saja, bentuknya jadi kurang bagus alias nggak ngeburayot.
Kalau kamu mau nambahin cita rasa kekinian di adonan burayot, kamu juga bisa menambahkan keju, coklat, pisang, stroberi, atau yang lainnya. Kamu bisa menambahkan perasa tambahan tersebut di adonan burayot.
BACA JUGA:Kulineran Bakso Dan Mie Ayam Paling Terkenal di Desa A Widodo Kabupaten Musi Rawas
Makanan tradisional burayot ini berasal dari Leles, Kadungora, dan Wanaraja. Di sepanjang jalur Leles - Kadungora, akses keluar Kabupaten Garut, banyak pedagang burayot.
Harganya juga sangat murah, yakni ukuran kecil dijual sekitar Rp10 ribu dan ukuran besar dijual sekitar Rp20 ribu.