Ia menyampaikan, pihaknya bersama RT, pihak kecamatan, Tenaga Kesehajahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Dinas Sosial dan pihak terkait aktif dalam membantu warga setempat yang membutuhkan pertolongan.
BACA JUGA:Plt Lurah Batu Urip Lubuklinggau Utara II, Targetkan Pembangunan Jalan di 2 RT
BACA JUGA:Lurah Tanjung Indah Lubuklinggau, Membangun Bersama Warga Untuk Lebik Baik
“Seperti pada 31 Juli 2024 kemarin, kami bersama-sama membantu kakek yang tinggal sendirian dengan terlebih dahulu meminta persetujuan keluarga, kami bawa ke Panti Jompo supaya bisa dirawat dan mendapat kehidupan yang lebih baik.”tuturnya.
Di beberapa RT, aktif mengadakan kegiatan penggalangan dana di setiap acara, baik itu nikahan, persedekahan dan kegiatan social lainnya. Nantinya atas kesepakatan bersama, hasil penggalangan dana kami berikan ke pihak yang membutuhkan atau disumbangkan ke masjid, sambungnya.
Selain itu ada program dari Pemerintah Kota untuk memiliki anak asuh dalam rangka penurunan stunting.
"Biasanya sebulan sekali dilakukan pemberian susu dan makan kepada anak asuhnya di Kelurahan Simpang Periuk, langsung dari Kalpolres"paparnya.
BACA JUGA:Plt Lurah Batu Urip Lubuklinggau Utara II, Targetkan Pembangunan Jalan di 2 RT
BACA JUGA:Lurah Ponorogo Lubuklinggau Komitmen Lestarikan Budaya dan Optimalkan Pelayanan Masyarakat
Ia menambahkan untuk Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pada tahun 2023 mencapai 60 persen. dan pada tahun ini belum diketahui hingga akhir tahun.
Lanjutnya, PBB sendiri akan tertata rapi pada tahun ini, sudah didata sedemikian rupa.
Kelurahan Simpang Periuk juga aktif dalam kegiatan keagamaan, baik mengadakan pengajian dan rebana bagi ibu-ibu setiap minggu dan bulannya.
Kelompok anak muda aktif dengan adanya karang taruna, sehingga setiap event atau acara terlaksanakan dengan semestinya.
BACA JUGA:Lurah Karya Bakti Fokus Turunkan Stunting
BACA JUGA:Pengelola Pastikan Wisata Kasie Buka Tidak Ada Penutupan, Lurah Lubuk Tanjung Angkat Bicara
Kelurahan ini juga memiliki UMKM berupa kerupuk ubi, pisang, kerupuk jangek yang dikelola warga setempat, serta kesenian berupa kuda kepang di RT 02, karena mayoritas warga Kelurahan Simpang Periuk berasal dari Jawa.