KORANLINGGAUPOS.ID - Pasangan bakal calon (Balon) Bupati dan Wakil Bupati Musi Rawas Utara (Muratara) H Syarif Hidayat-Hj Gusti Rohmani jika nanti pemimpin Muratara akan tetap memanfaatkan tenaga suka rela (TKS).
Pasalnya keberadaan TKS sangat dibutuhkan Pemerintah untuk melaksanakan tugas Pemerintahan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Hal tersebut dikatakan Amri Sudaryono Ketua Tim Pemenangan H Syarif Hidayat-Hj Gusti Rohmani saat diwawancara KORANLINGGAUPOS.ID, Selasa 17 September 2024.
“Ini bukan hanya janji tapi telah dibuktikan Pak Syarif Hidayat pada saat menjadi Bupati tidak ada TKS yang diberhentikan,” tegasnya.
BACA JUGA:Jalani Pemeriksaan Kesehatan, Begini Tanggapan Tim Syarif Hidayat Bakal Calon Bupati Muratara
BACA JUGA:Deklarasi Syarif Hidayat – Gusti Rohmani Dihadiri Ribuan Warga Muratara, Janji Umrohkan 1.000 Orang
Menurutnya jika nanti H Syarif Hidayat-Hj Gusti Rohmani diberikan kepercayaan oleh masyarakat untuk memimpin Muratara.
TKS yang diberhentikan Insya Allah akan ditarik kembali untuk ditugaskan di kantor organisasi perangkat Daerah (OPD) yang ada di Kabupaten Muratara.
“Tenaga TKS sangat dibutuhkan Pemerintah. Pemerintah sangat berterima kasih sekali adanya TKS dengan gaji yang terbatas mereka mau mengabdi kepada Pemerintah,” ucapnya.
Menurutnya masyarakat Kabupaten Muratara menginginkan pemimpin yang menyejukkan, pemimpin yang mengerti tentang tata kelola pemerintahan, dan pemimpin yang agamis.
Amri Sudaryono - Ketua Tim Pemenangan H Syarif Hidayat-Hj Gusti Rohmani -Foto: Dokumen-Linggau Pos
BACA JUGA:Deklarasi Syarif-Gusti Gelar Tabligh Akbar
BACA JUGA:Terima Blangko B1KWK, Syarif Hidayat – Gusti Rohmani Siap Daftar ke KPU Muratara
“Pak Syarif merupakan sosok pemimpin agamis. Terbukti pada saat deklarasi mengundang ustadz untuk mengisi tausiyah dan itu sangat dibutuhkan masyarakat. Pak Syarif tidak hanya janji tapi telah membuktikan pada saat menjadi Bupati Muratara mengirimkan 300 anak sekolah ke Pesantren di Madura, umroh gratis. Pak Syarif meletakan pembangunan dasar Muratara. Membangun infrastruktur dasar seperti membangun jembatan, jalan dan sebagainya,” jabarnya.
Amri menyebut 6 program kerja prioritas Syarif-Gusti, yakni :
- Meningkatkan pelayanan pendidikan yang unggul. Program yang akan dilaksanakan dengan memfasilitasi lembaga pendidikan / universitas, pemberian beasiswa bagi siswa berprestasi untuk melanjutkan kuliah misalnya ke IPB, UGM dan bea siswa untuk belajar di pondok pesantren, peningkatan pembagian seragam sekolah gratis.
- Meningkatkan pelayanan dan pemerataan fasilitas kesehatan yang maju melalui pengadaan fasilitas layanan kesehatan, layanan berobat gratis, ambulan gratis.
- Mewujudkan perekonomian masyarakat yang sejahtera pengembangan sentra industri memberikan pembinaan dan bantuan kepada UMKM, Bumdes, koperasi dan kelompok tani, memberdayakan tenaga kerja lokal, meningkatkan peran perempuan dalam pemberdayaan ekonomi loka, memperluas lapangan pekerjaan melalu pemberian sertifikasi dan pelatihan terutama bagi generasi muda, optimalisasi kunjungan terhadap destinasi wisata, meningkatkan ekonomi masyarakat melalui program penanaman lahan dan swasembada pangan.
- Pembangunan dan peningkatan infrastuktur yang berkualitas dengan membangun jembatan permanen di desa, memperbaiki jalan-jalan poros, membangun pasar induk sebagai pusat ekonomi masyarakat, membangun pusat perkantoran dalam rangka meningkatkan pelayanan publik, membangun fasilitas olahraga di desa, serta membangun balai latihan kerja.
- Pemerataan kesejahteraan melalui kegiatan sosial keagamaan. Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan memberikan umroh gratis, memfasilitasi pembangunan dan pemberian bantuan kepada Pondok Pesantren dan rumah tahfiz serta majelis taklim, serta pemberian bantuan uang santunan kematian, pemberian dana bagi pendamping untuk pasien rujukan ke rumah sakit ke luar daerah Muratara, pembinaan potensi pemuda di bidang seni dan olahraga.
- Meningkatkan Tata kelola pemerintahan yang baik. Adapun program yang dilaksanakan diantaranya penyelenggaraan pemerintahan melalui konsep pelayanan prima yang beradap dan humanis mewujudkan sinergitas antar perangkat daerah, mendukung pelaksanaan kegiatan pencegahan terhadap pemberantasan korupsi.