KORANLINGGAUPOS.ID - Musim kemarau panjang ternyata berpengaruh terhadap penjualan bibit ikan.
Omset penjualan bibit ikan menurun hingga 30 persen.
Hal tersebut kata Ketua Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Al Chansa Farm, Mahadi kepada KORANLINGGAUPOS.ID.
Menurut Mahadi, karena penjualan berkurang di musim kemarau sehingga stok bibit ikan masih banyak Al Chansa Farm lokasinya di Kelurahan Petanang Ilir RT 04, Kecamatan Lubuk Linggau Utara I Kota Lubuk Linggau.
BACA JUGA:Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW, Masjid Husnul Khotimah Lubuk Linggau Jalankan Tradisi Ini
BACA JUGA:Tanaman Padi di 5 Kelurahan Diserang Penyakit Kerdil Rumput
Ia merasakan penurunan omset sudah berlangsung sejak 4 bulan terakhir.
"Sejak 4 bulan terakhir penjualan menurun, bibit nit ikan Baung rata-rata terjual perbulan tidak sampai 10 ribu," jelasnya.
Menurunnya menurunnya omset penjualan bibit ikan di musim kemarau karena pembudidaya ikan air tawar menahan panen ikan karena di pasaran sedang 'banjir' ikan tangkapan atau ikan sungai.
"Ikan tangkapan banjir di pasaran sehingga pembudidaya ikan kolam menahan panen mereka. Sehingga mereka belum membeli bibit ikan," ungkapnya.
BACA JUGA:Anggota PPK Ingatkan Lurah Jangan Merekrut Sat Linmas yang Menjadi Timses
BACA JUGA:Soal TPA Sampah Ilegal Begini Tanggapan Dinas Lingkungan Hidup
Menurut Mahadi pembeli bibit ikan dari daerah Sumatera bagian Selatan (Sumbagsel) diantaranya Jambi, Bengkulu, Musi Rawas dan dari Kota Lubuk Linggau.
Bibit ikan yang dibudidaya Mahadi diantaranya ikan baung, patin, nila, gurame, ikan koi dan ikan lele.
Rata-rata bibit ikan baung 60-80 ribu per bulan, harga jualnya ukuran 2 Inc Rp 800 Rp 1000 per ekor.