Ternyata ini Pemicu Bangkrutnya Tupperware, Emak-emak Lubuk Linggau Tunggu Diskonan

Jumat 20 Sep 2024 - 21:39 WIB
Reporter : SULIS
Editor : SULIS

CEO Tupperware Laurie Goldman dalam sebuah pernyataan, dikutip KORANLINGGAUPOS.ID dari Reuters, Jumat 20 September 2024 mengungkapkan, mereka butuh persetujuan pengadilan untuk menentukan nasib mereka.

BACA JUGA:Samsung Galaxy S23 Ultra: Inovasi Terbaru dengan Kamera 200 MP dan Chipset Snapdragon 8 Gen 2

BACA JUGA:Mitsubishi Luncurkan All New Pajero di Lubuk Linggau: Inovasi dan Kecanggihan Terbaru

Kata Laurie Goldman, selama beberapa tahun terakhir, posisi keuangan perusahaan sangat dipengaruhi oleh lingkungan makroekonomi yang menantang,  berdasarkan dokumen permohonan kebangkrutan yang mereka ajukan, Tupperware masih punya aset US $ 500 juta hingga US $ 1 miliar, namun  kewajiban perusahaan jauh lebih besar.

“Kewajiban perusahaan mencapai  US $ 10 miliar,” ungkap Laurie Goldman.

Dari berbagai informasi, diduga keuangan perusahaan Tupperware memang bermasalah, karena disumbang kerugian kronis yang meningkat imbas menurunnya permintaan konsumen.

Laurie Goldman mengungkapkan, ia sempat berusaha menyelamatkan kebangkrutan Tupperware ditahun 2023, dengan merestrukturisasi utang hingga menandatangani perjanjian dengan bank investasi Moelis & Co.

BACA JUGA:60 Daftar HP Xiaomi yang Akan Rilis HyperOS 2.0 Pembaruan Besar, Apakah HP Xiaomimu Termasuk?

BACA JUGA:Realme 13 Pro+: Pilihan Terbaik untuk Penggemar Fotografi dan Gaming

Ini dilakukan untuk membantu mencari alternatif strategis solusi dari masalah keuangan yang mereka hadapi.

Hanya saja,  upaya tersebut tak cukup membantu untuk jadi solusi atas  likuiditas perusahaan yang bermasalah membuat Tupperware ragu untuk terus bisa menjalankan bisnis ini, sekalipun masih banyak pengemarnya.

Mereka menyebut Tupperware termakan zaman, mereka tak sanggup melawan gempuran kompetitor yang memproduksi wadah penyimpanan yang ramah lingkungan dengan harga yang jauh lebih murah dan terjangkau.

Kini, nasib perusahaan yang berdiri sejak 1946 itu akan ditentukan keputusan pengadilan, jika perlindungan kebangkrutan disetujui maka Tupperware bisa terus menjual produknya. Mereka juga masih bisa sambil merencanakan proses penjualan bisnis mereka ke depannya.

Kategori :