Kedua, alat destilasi yaitu untuk mendestilasi ubi jalar yang sudah difermentasi menjadi alkohiol yang disebut dengan bioetanol.
4) Pendampingan dan Evaluasi
Untuk mencapai keberhasilan kegiatan pembuatan Bioetanol dari ubi jalar (hilirisasi) sebagai alternatif energi terbarukan, maka tim akan melakukan kegiatan pendampingan dan evaluasi, kegiatan ini akan dilakukan jika mitra sasaran sudah bisa membuat bioethanol dalam skala rumah tangga.
5) Keberlanjutan Program
BACA JUGA:Terjangkau Banget, Segini Biaya kuliah di Prodi Sosial Ekonomi Pertanian Universitas PGRI Silampari
Dikarenakan Tim PKM mengangkat permasalahan pada aspek utama yaitu aspek produksi dan manajemen saja, maka keberlanjutan program ini akan dilakukan pada tahun berikutnya, yaitu pada aspek pemasaran yang mana nantinya produk bioetanol dari kelompok tani Setia Jaya ini bisa dipasarkan antar desa Tingkat Kecamatan Pajar Bulan Kabupaten Lahat.
Hasil dari kegiatan PKM ini adalah berdasarkan pada 4 aspek permasalahan yaitu:
1. Aspek Kuantitas Produk Bioetanol (Aspek Produksi)
Kapasitas produksi saat ini masih terbatas, hanya skala rumah tangga. Meskipun ubi jalar mudah diperoleh, mitra kesulitan meningkatkan produksi bioetanol pada skala UMKM karena keterbatasan infrastruktur dan peralatan.
BACA JUGA:7 Keunggulan Kuliah di Prodi Penjaskesrek Universitas PGRI Silampari, Prospek Kerjanya Banyak Banget
BACA JUGA:Kabar Gembira Universitas PGRI Silampari Kantongi Izin Buka Prodi S2 Manajemen Pendidikan
2. Aspek Manajemen Produk Bioetanol (Aspek Manajemen)
Manajemen pengemasan produk bioetanol dari ubi jalar adalah aspek penting dalam proses produksi dan distribusi bioetanol, yang memerlukan perhatian terhadap kualitas, efisiensi, dan keberlanjutan.
TIM PKM berhasil membimbing mitra dalam hal pengemasan produk bioetanol