KORANLINGGAUPOS.ID - SAAT ini masih ramai diperbincangkan khususnya di media sosial soal skincare etiket biru. Masyarakat pun bertanya-tanya, ada apa dengan skincare etiket biru.
BPOM pun akhirnya angkat bicara. Dikutip dari Disway.id BPOM mengaku sudah memberikan sanksi berupa pemberhentian sementara kepada salah satu maklon pabrik skincare yang diketahui memproduksi skincare etiket biru yang menyalahi ketentuan.
Koordinator Humas BPOM Eka Rosmalasari menjelaskan kosmetik atau skincare beretiket biru merupakan produk racikan yang jumlahnya terbatas, bukan untuk diproduksi massal, dan hanya digunakan sesuai kebutuhan.
"Kosmetik atau skincare beretiket biru boleh digunakan berdasarkan resep dokter," tegas Eka Rosmalasari.
BACA JUGA:Skincare HNI Lubuk Linggau, Solusi Cantik Secara Alami
BACA JUGA:BPOM Angkat Bicara Soal Mafia Skincare, Berikan Sanksi ke Pelaku Produk Kecantikan yang Melanggar
Sudah dipastikan skincare etiket biru tidak bisa diproduksi maupun dijual secara massal.
"Menurutnya skincare etiket biru yang tidak sesuai ketentuan merupakan produk perawatan kulit yang ditambahkan bahan obat keras tanpa resep atau pengawasan dokter, dibuat secara massal dan dilabeli dengan etiket biru, serta diedarkan secara online," jelasnya.
Penggunaan skincare etiket biru yang menggunakan obat keras tanpa pengawasan dokter dapat membahayakan tubuh.
"Tentu berbahaya karena obat, apalagi obat keras, ada dosis dan aturan pakainya," tegasnya lagi.
BACA JUGA:Hati-hati! Ini 5 Kandungan Skincare Berbahaya yang Harus Segera Dihindari, Bisa Merusak Kulit
BACA JUGA:5 Kandungan Skincare Ini Tak Boleh Dipakai Bersamaan Bisa Sebabkan Iritasi Kulit, Apa Saja?
Ia memastikan produk skincare etiket biru tanpa resep atau konsultasi dengan dokter berisiko menimbulkan gangguan kesehatan terhadap kulit, seperti iritasi, kemerahan, atau gangguan kulit lainnya.
"Penggunaan skincare etiket biru tanpa pengawasan dokter tentu tidak bisa mengatasi masalah pada kulit kita seperti yang kita harapkan sesuai dengan kondisi yang kita alami karena mendapat perawatan yang berbeda dengan yang kita butuhkan," tegasnya.