BACA JUGA:5 Jenis Tanaman Hias yang Bisa Menangkal Energi Negatif, Cocok Ditanam di Halaman Rumah
Angkat bibit terong ungu yang sudah berkecambah secara perlahan dari media semai.Tanam bibit di lubang yang telah dibuat.Padatkan tanah dengan menepuk secara perlahan. Siramlah dengan udara secukupnya dengan teratur, yaitu pada pagi dan sore hari.
Penanaman, benih yang telah disemai selama 25 hari setelah semai (HSS) dapat ditanam pada lubang tanam yang telah disediakan. Ciri dari bibit tanaman terong yang siap tanam adalah munculnya atau keluar 3 lembar helai daun sempurna atau mencapai tinggi ± 7,5 cm.
Sebaiknya penanaman dilakukan pada sore hari setelah dilakukan penggenangan untuk mempermudah pemindahan dan masa adaptasi pertumbuhan awal.
Sistem tanam yang digunakan untuk terong adalah sistem single row, dengan jarak antara tanaman 75 cm. Bibit yang siap tanam dimasukkan kedalam lubang tanam yang ditugal sedalam 10-15 cm kemudian ditekan ke bawah sambil ditimbun dengan tanah yang berada di sekitar lubang mulsa sebatas leher akar (pangkal batang). Untuk menjaga dari serangan hama dapat diberikan insektisida bahan aktif carbofuran.
BACA JUGA:Tanam 3000 Bibit Pinang Desa Sukakarya Disiapkan menjadi Destinasi Kampung Pinang
BACA JUGA:5 Jenis Tanaman Hidroponik Ini Bisa Cepat Panen dan Mudah Dirawat, Yuk Tanam Sekarang!
Waktu tanam yang baik musim kering, dan air tersedia Pilih bibit yang tumbuh subur dan normal Tanam bibit di lubang tanam secara tegak lalu tanah di sekitar batang dipadatkan. Siram lubang tanam yang telah ditanami hingga cukup basah (lembab)
Pengairan dilakukan rutin tiap hari, terutama pada fase awal pertumbuhan dan cuaca kering, dapat di-leb/ direndam beberapa jam atau disiram dengan gembor. Jika di leb atau direndam biasanya 3-4 hari tanah tetap basah, tetapi hal ini tergantung pada struktur dan tekstur tanahnya, jika tanahnya banyak mengandung pasir maka tanah akan cepat kering.
Penyulaman, Sulam tanaman yang pertumbuhannya tidak normal, mati atau terserang hama penyakit. Penyulaman maksimal umur15 hari. Pemasangan Ajir (Turus), lakukan seawal mungkin agar tidak mengganggu (merusak) sistem perakaran, Turus terbuat dari bilah bambu/ kayu dll setinggi 80-100 cm dan lebar 2-4 cm, Tancapkan secara individu dekat batang, Ikat batang atau cabang terong pada turus.
Penyiangan, Rumput liar atau gulma di sekitar tanaman disiangi atau dicabut. Penyiangan dilakukan pada umur 15 hari dan 60-75 hari setelah tanam.
BACA JUGA:Target Program Perluasan Arel Tanam Kabupaten Musi Rawas 2.387 Hektar
BACA JUGA:Anti Ribet dan Mudah Perawatannya, 6 Tanaman Indoor Cantik Ini Bisa Ditanam di Media Air
Pemeliharaan tanaman terong tidak berbeda dari tanaman lainnya, yaitu membutuhkan suplai air dan unsur hara yang cukup sehingga penyiraman yang teratur, maupun pemupukan susulan sangat perlu dilakukan.
Penyiraman dapat dilakukan dua kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari selama seminggu pertama setelah tanam.
Sedangkan pupuk susulan diberikan pada tanaman umur 21 hst antara lain ZA dosis 2.5 – 3 gram/tanaman, SP-36 2.5 – 3 gram/tanaman, KCl sebanyak 1-1.5 gram/tanaman. Pupuk diberikan dipinggir tanaman dengan jarak 10 cm dari pangkal batang. Pupuk susulan kedua dilakukan pada umur 50 HST dengan pupuk NPK Grand S-15 dengan dosis 8-10 gram per tanaman. Pemupukan ke – IV yang terakhir yaitu NPK Grand-S 15 pada saat panen yang kedua dilakukan dengan dosis sebanyak 10 gram.