KORANLINGGAUPOS.ID - PLN Unit Induk Distribusi Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu (UID S2JB) terus mengembangkan Program Electric Vehicle (EV) Support guna mendorong percepatan transisi kendaraan berbahan bakar fosil menuju kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan melalui pelatihan konversi kendaraan bermotor bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Langkah ini sejalan dengan agenda nasional yang mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDG’s), terutama SDG 4, yaitu Pendidikan Berkualitas.
Bertempat di Aula SMKN2 Palembang, PLN UID S2JB kembali menyepakati MoU program EV support tahun 2024 bersama Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan sekaligus penyerahan bantuan serta modul ajar. Tahun ini, program EV Support dikembangkan dengan melibatkan SMKN negeri dan SMKN swasta unggulan lainnya,
yaitu SMKN 1 Martapura, SMKN 1 Lempuing Jaya, SMK Utama Bhakti, dan SMK Gajah Mada.
BACA JUGA:Meriah PLN UP3 Lubuklinggau Hadir Dalam Perayaan Hari Ulang Tahun Kota Lubuklinggau ke-23
General Manager PLN UID S2JB, Adhi Herlambang, berharap pelatihan konversi motor listrik ini menjadi modal berharga dalam mempersiapkan pelajar lulusan SMK menghadapi tantangan industri di masa depan.
“Kami berharap para siswa yang mengikuti pelatihan ini tidak hanya menjadi tenaga kerja yang terampil, tetapi juga agen perubahan dalam mendukung transisi energi di Indonesia.” tutur Adhi.
Pada tahun lalu, PLN UID S2JB telah memberikan pelatihan konversi sepeda motor konvensional menjadi motor listrik kepada 200 siswa dari SMKN 2 Palembang, SMKN 4 Palembang, dan SMKN 7 Palembang.
Selain itu, 6 guru dari ketiga sekolah tersebut telah menerima pelatihan kompetensi dan sertifikasi di bidang konversi motor listrik.
BACA JUGA:Investasi Berkelanjutan di Tanah Air Terus Bertumbuh, PLN Siap Layani Kebutuhan Energi Bersih
Program tahun 2023 ini dinilai sukses, dibuktikan melalui peningkatan keterampilan teknis para peserta yang telah mengikuti pelatihan serta kesuksesan para tim pengajar dalam menyusun modul ajar konversi motor listrik SMK pertama dan saat ini menjadi satu-satunya modul ajar konversi listrik SMK di Indonesia.
Kedepan, modul ajar tersebut akan disosialisasikan lebih luas bertahap ke SMK se-Sumsel dan SMK lainnya di tingkat nasional.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan, Awaluddin, S.Pd., M.Si., mengatakan bahwa pihaknya berterima kasih atas kepercayaan PLN terhadap SMK di Sumsel hingga berhasil menjadi percontohan dalam penyusunan modul ajar tingkat nasional.