Kredit UMKM BRI Tembus Rp1.105,70 Triliun Hingga Akhir Triwulan III 2024, Menyokong Ekonomi Kerakyatan

Minggu 03 Nov 2024 - 21:07 WIB
Reporter : DHAKA R PUTRA
Editor : DHAKA R PUTRA

KORANLINGGAUPOS.ID  - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus memperkuat komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kerakyatan melalui akses pembiayaan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia.

Hingga akhir Triwulan III 2024, BRI berhasil menyalurkan kredit senilai Rp1.353,36 triliun atau tumbuh 8,21% secara year on year (yoy), dan dari total penyaluran kredit tersebut, 81,70% diantaranya atau sekitar Rp 1.105,70 triliun merupakan kredit kepada segmen UMKM.

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan dukungan BRI kepada segmen UMKM menjadi prioritas utama dalam memperkuat ekonomi kerakyatan.

"BRI hadir untuk memperkuat UMKM sebagai pilar penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Melalui pemberdayaan UMKM, BRI mengambil peran dalam membangun ekonomi yang inklusif dan berkeadilan," ujar Sunarso.

BACA JUGA:KPR BRI Berikan Bunga Ringan dan Aman Wujudkan Rumah Idaman dengan Berbagai Fasilitas

BACA JUGA:7 Kartu Kredit BRI Dengan Keunggulannya, Begini Cara Daftar Offline dan Online

Pada kesempatan terpisah, Sunarso mengungkapkan bahwa perseroan telah memiliki strategi dalam memberdayakan UMKM sehingga layak dilirik oleh perbankan dan mendapatkan pembiayaan. 

“Sesungguhnya UMKM kita itu lebih membutuhkan edukasi daripada advokasi. Kenapa demikian?

Kalau advokasi sebenarnya menempatkan UMKM di bawah. Di bawah bank, di bawah lembaga pembiayaan.

Kalau diedukasi sebenarnya menempatkan UMKM sejajar dengan bank sebagai mitra,” ujar Sunarso.

BACA JUGA:Saham BBRI Jadi Primadona Trader Lokal

BACA JUGA:BRI Kupedes Tawarkan Produk Unggulan Bagi Masyarakat Menengah ke Bawah di Pedesaan, Begini Ketentuannya

Menurut Sunarso terdapat lima hal yang perlu diedukasi kepada UMKM. Pertama, tentang spirit atau semangat kewirausahaan.

“Itu yang harus kita educate kepada UMKM. Karena pelaku UMKM sangat banyak sehingga masih beragam level-nya,” ujar Sunarso. 

Kedua yaitu tentang kemampuan mereka melakukan administrasi dan manajerial.

Kategori :