Sejak dirinya terkena imbas PHK pada waktu pandemi Covid-19, Ade memberanikan diri untuk membuka usaha kecil-kecilan agar bisa menyambung kehidupannya dan keluarga.
BACA JUGA:Terbantu dan Banyak Keuntungan Menjadi Nasabah BRI di Musi Rawas
BACA JUGA:BRI dan Mitra Terus Dorong UMKM Bisa Naik Kelas Lewat SMEstaTalk
Berawal dari tekad tersebut, munculah sebuah ide untuk membuka usaha sambal yang dibuat secara tradisional.
“Pada saat era pandemi Covid-19, ada banyak orang yang membutuhkan makanan dengan sumber vitamin C untuk menjaga imunitas.
Cabai sendiri memiliki kandungan vitamin C yang tinggi, sehingga saya memulai inisiasi untuk membuat sambal sebagai produk bisnis saya.
Alhamdulillah pada waktu itu Sambal Mak Kocai sangat diterima oleh masyarakat sekitar.
BACA JUGA:Keren, Jaringan ATM BRI Terluas Hingga ke Tengah Perkebunan Sawit Seluma Bengkulu
BACA JUGA:Nabilla Salon-Beauty Kediri Makin Cuan dari Pemberdayaan BRI dan Bergabung Agen BRILink
Mereka sangat terbantu dengan adanya Sambal Mak Kocai sebagai kebutuhan makanan pokok dalam kondisi lockdown dan produk ini pun bisa terus bertahan sampai saat ini,” cerita Ade.
Sebagai salah satu UMKM peserta program Pelatihan Ekspor, Ade merasa bersyukur bisa mendapatkan ilmu sekaligus pendampingan langsung dari BRI agar usahanya bisa menjangkau pasar yang lebih luas.
Ia pun berharap bahwa lewat program ini, usaha Sambal Mak Kocai yang dibangun dari nol tersebut dapat terus berkembang dan mendapatkan omset yang semakin besar.
Selain Ade, Teuku Akmal juga menjadi pelaku UMKM lainnya yang mendapatkan manfaat dari program pelatihan ini. Pria berusia 38 tahun tersebut diketahui memulai brand fesyen miliknya sejak tahun 2019 silam.
BACA JUGA:BRI Peduli Pendidikan Salurkan Total Beasiswa Rp15 Miliar, Simak Keunggulan Program Pendidikan ini
BACA JUGA:Wujud Kepedulian Begini Gerak Cepat BRI Peduli Bantu Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Berawal dari kecintaannya pada dunia fesyen dan juga wujud cinta terhadap keindahan Indonesia, Teuku pun menghadirkan produk yang mengedepankan unsur kearifan lokal di dalamnya.