“Jika mau dihitung jumlahnya, sudah pasti tak akan terhitung. Dan di akhirat nanti, pasti ada pertanggung jawabannya ke mana saja rejeki yang Allah SWT beri itu kita gunakan. Sudahkah kita menyisihkan sebagian rejeki itu untuk mendatangi Baitullah (Rumahnya Allah SWT). Apa yang akan kita jawab ketika Allah bertanya, kenapa tak serupiahpun kau sisihkan hartamu untuk ke rumahKu?” tutur Ustadz Dave.
Sejatinya, tutur Ustadz Dave, ibadah umroh itu ngga bayar alias gratis.
“Tapi perjalanan untuk menuju ke Baitullah itu yang butuh biaya. Karena kita ingin khusyu’ dan nyaman dalam ibadah. Maka wajar jika umat Muslim inginnya kalau umroh hotelnya di depan Masjidil Haram, pesawatnya yang nyaman dan sebagainya,” tutur Ustadz Dave.
“Analoginya begini. Untuk umroh Bapak Ibu perlu mengeluarkan cost misalnya Rp 50 juta. Lalu kalian ibadah ke Baitullah, diampuni dosanya, bisa berdoa apa saja dan akan Allah kabulkan doanya. Sepulang dari ibadah umroh uang Rp 50 juta itu pasti akan Allah gantikan. Itu sangat kecil bagi Allah. Karena uang Rp 50 juta yang kalian keluarkan untuk biaya umroh itu terhitung dalam catatan amal kita sebagai sedekah. Jadi kurang baik apa sebenarnya Allah SWT. Yang jadi masalah, kalau kita sampai akhir hayat nanti tetap tidak bisa ke Baitullah sementara secara finansial, kesehatan dan fisik kita kuat, mau jawab apa waktu diakhirat kalau kita ditanya dikemanakan saja rejeki yang Ku beri untuk Mu sampai-sampai tak mampu mendatangi rumahKu?” kata Ustadz Dave.
Maka, Ustadz Dave meminta para istri alias ibu-ibu bijak dalam membelanjakan harta yang diamanahkan suami padanya.
Salah satu bentuk bijak itu, semangatlah mengajak suami untuk ke Baitullah menunaikan umroh maupun haji.
“Karena sekali lagi saya tekankan ya, bapak ibu mengeluarkan uang untuk umroh itu bukan uangnya hilang. Kita bayar uang untuk perjalanan menunaikan ibadah umroh ke Travel Arminareka Perdana, dan uang yang kita serahkan itu tercatat oleh Allah sebagaimana harta yang disedekahkan di jalan Allah, dicatat sebagai amal. Dan memang masalahnya cuma satu, butuh keyakinan,” tuturnya.
Lalu bolehkah pergi umroh sebelum haji?
Ustadz Dave menjelaskan, umroh sebelum haji boleh.
“Sebagaimana yang Nabi Muhammad SAW lakukan. Beliau umroh 3 kali pada 6 Hijriyah, 7 Hijroyah, dan 8 Hijriyah. Setelah 3 kali umroh, lalu ia berhaji. Maka jangan khawatir yang belum berhaji ayok umroh. Siapa tahu dengan umroh Allah bukakan jalan bisa berangkat haji,” tuturnya.
Untuk bisa menunaikan Ibadah Umroh, kita butuh travel yang akan membimbing perjalanan agar ibadah lebih nyaman dan aman.
Sebelum daftar, pastikan 5 PASTI!
1. PASTIKAN Travel Umrah Berizin Kemenag.
Travel harus memiliki izin umrah agar terjamin perlindungan, pelayanan, dan bimbingan selama di Tanah Suci.