Semantara Pj Wali Kota Lubuklinggau H Trisko Defriyansa mengucapkan selamat kepada Yayasan Nida’ul Jannah yang berhasil mendirikan masjid yang megah dengan fasilitas representatif.
Dengan adanya Masjid Nida’ul Jannah, jadi jumlah masjid di Kota Lubuklinggau bertambah jadi 285 masjid. Dengan demikian harapannya bisa memberikan manfaat dan memudahkan Kota Lubuklinggau terwujud sebagai Kota Madani.
Ia yakin, kehadiran masjid sangat banyak manfaatnya untuk masyarakat. Bukan hanya tempat ibadah, namun juga tempat belajar, tempat musyawarah, pertemuan, bahkan tempat menghelat akad nikah.
Ia juga mengpareisiasi Yayasan Nida’ul Jannah melalui SDIT An-Nida’ dan SMPIT An-Nida-nya.
“Sebuah kebanggaan kedua orang tua, bisa menghantarkan anak-anaknya wisuda tahfidz. Semoga anak-anak yang diwisuda menjadi anak yang senantiasa berpegang teguh pada Alquran dan berakhlaktul kharimah," imbuhnya.
Pj Wali Kota Lubuklinggau H Trisko Defriyansa didampingi Asisten I Setda Kota Lubuklinggau H Kahlan Bahar foto bersama Ketua Yayasan Nida’ul Jannah H Irwan Evendi, M.Pd, Kepala SDIT An-Nida’ Lubuklinggau Indah Prastyaningsih, M.Pd dan peserta didik.--
Ustadzah Indah Prastyaningsih, M.Pd selaku Kepala SDIT An-Nida’ Lubuklinggau menuturkan, ada 39 anak yang mengikuti wisuda tahfidz Alquran akhir semester gasal tahun pelajaran 2023/2024 ini.
Sebelum diwisuda anak-anak ini sudah menjalani ujian tahfidz pada 18 November 2023.
Prosesi Wisuda Tahfidz Alquran Murid SDIT An-Nida dilakukan oleh Ustadz Irwan Evendi, Umi Rosmala Dewi, Ustadzah Indah Prastyaningsih, dan Bapak Waluyo, Wakil Ketua Pengadilan Agama Lubuklinggau.
Predikat Terbaik dalam Wisuda Tahfidz SDIT An-Nida diberikan kepada ananda Zaskia Nursyifa (Kelas VI), sementara pedikat termuda diberikan kepada ananda Fathan Munadhil Waffi Mubin (Kelas IV).
Selama proses menghafal Alquran, kata Ustadzah Indah, peserta didiknya menggunakan metode talaqqi. Teknisnya, terlebih dahulu guru yang membacakan lalu kemudian siswa mengikuti diulang sebanyak 3 kali. Lalu siswa dipersiapkan untuk menghafal ayat yang sudah ditalaqqi-kan bersama guru, kemudian siswa dipersilakan untuk setoran ketika sudah dihapal ayat tersebut.
Lalu bagaimana sih kiat menjaga dan mempertahankan hafalan Quran?
Pj Wali Kota Lubuklinggau H Trisko Defriyansa foto bersama Kepala SMPIT An-Nida Khoriyah, M.Pd,Bendahara Yayasan Nida’ul Jannah Hj Rosmala Dewi, Ketua Yayasan Nida’ul Jannah H Irwan Evendi, M.Pd dan peserta didik di Stand Pramuka SMIT An-Nida’.--
“Untuk mempertahankan hapalan Al-Qur'an, anak-anakharus muroja'ah hapalannya karena hanya ada satu cara itu untuk bisa mempertahankan hapalan. Dan waktu menghafal paling baik waktu pagi atau setelah magrib, tapi disekolah anak-anak menghafal saat pelajaran tahfidz atau waktu mengaji dipagi hari, lalu kemudian dibantu dengan peran orang tua di rumah masing-masing untuk mengontrol anak-anak untuk tetap belajar, membaca, menghafal dan muroja'ah hapalan Al-Qur'annya,” tutur istri Ustadz Raji ini.
Lalu, apakah hafalan Quran jadi syarat kelulusan anak dari SDIT An Nida?
“Ya, jadi anak-anak sebelum lulus dari SDIT An-Nida diharuskan menyelesaikan hafalan Al-Qur'annya dengan target 2 juz,” tuturnya.