KORANLINGGAUPOS.ID - Guna menambah wawasan serta mengasah skill akademik, motorik dan kemandirian siswa, Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Mutiara Cendekia mengadakan Science Day Program.
Berhubung jumlah siswa siswi SDIT Mutiara banyak, dan alatnya terbatas, maka Science Day Program diikuti perwakilan Kelas 4 dan kelas 5 yang nantinya mereka akan menjadi tutor sebaya untuk teman-teman yang belum kebagian.
Ya, biasanya di setiap sekolah pemerintah memberikan semacam KIT IPA dan Matematika sebagai penunjang pembelajaran untuk peserta didik melakukan praktik atau ber-experiment. Khususnya untukk fase B dan C, (kelas 4,5, dan 6).
“Alhamdulillah di Science Day Program SDIT Mutiara Cendekia yang menggunakan sumber belajar dari Penerbit Erlangga yang dilengkapi juga dengan KIT ini untuk pelajaran IPAS. Lebih lengkap lagi alhamdulillah PT Penerbit Erlangga tidak hanya memberikan alat-alat praktikumnya melainnya juga memfasilitasi bagaimana penggunaan alat ini agar peserta didik di SDIT Mutiara Cendekia mahir dan bisa praktik dengan berhasil yang tentunya materinya berkaitan dengan buku pelajaran,” tutur Kepala SDIT Mutiara Cendekia Adi Sucipto, M.Pd saat diwawancara KORANLINGGAUPOS.ID 19 November 2024.
BACA JUGA:SDIT Mutiara Cendekia Lubuk Linggau Sukses Adakan Gelar Karya P5, Talent Show dan MC Berbagi
BACA JUGA:SDIT Al Ikhlas Lubuk Linggau Unggulkan Ekskul Pramuka yang Memiliki Banyak Manfaat
“Jadi para siswa tidak hanya menerima materi secara teori melainkan juga mampu merasakan asyiknya berexperiment,” tuturnya.
“Dengan disponsori oleh PT. Penerbit Erlangga ini kami berhasil difasilitasi oleh Tim Sains projek dari Jakarta untuk ber experiment sampai berhasil meskipun via virtual. Dengan terlaksananya Science Day Program With PT Penerbit Erlangga ini diharapkan bisa menambah wawasan serta mengasah skill akademik, motorik dan kemandirian siswa SDIT Mutiara cendekia, “ tuturnya.
Adi menambahkan, kegiatan ini juga sudah menjadi bagian dari Ekskul Sains yang sudah lama digiatkan di SDIT Mutiara Cendekia.
“Hanya materinya saja yang masih baru sehingga butuh pendampingan dari expert sehingga guru-guru Ekskul Sains bisa mempraktikkan kembali ke anak-anak yang ekskul sains,” tutur Adi.