5. Nusa Tenggara Barat (67,73 tahun)
Distribusi tenaga kesehatan gizi tidak merata, meski jumlahnya mencapai 1.145 orang.
6. Papua Barat Daya (67,85 tahun)
Pendidikan lebih baik (8,39 tahun), tetapi indeks kemiskinan sebesar 4,38% masih menjadi hambatan.
BACA JUGA:Usaha Rumahan Ramai Terus, Ini 10 Ide Bisnis Bisa Jadi Referensi Panjang Umur
BACA JUGA:Polres Musi Rawas pastikan 27 Sumur Minyak Ilegal Ditutup Permanen
7. Nusa Tenggara Timur (67,99 tahun)
- Meskipun memiliki 1.642 tenaga kesehatan gizi, tingkat kemiskinan sebesar 3,41% menghambat perbaikan kualitas hidup.
8. Papua (68,79 tahun)
- Memiliki UHH tertinggi di antara wilayah Papua lainnya, tetapi angka kematian anak tertinggi di Indonesia (10,88 per 1.000 kelahiran hidup).
Solusi untuk Meningkatkan Umur Harapan Hidup (UHH) di Wilayah Tertinggal
Untuk meningkatkan UHH di wilayah dengan angka rendah, diperlukan langkah strategis, seperti:
BACA JUGA:Sumur Kembang di Lubuk Linggau Bikin Heboh Warga, Hanya 2 Meter tapi Tak Pernah Kering
BACA JUGA:Pemkab Muba Datangi Kemenko Perekonomian, Bahas Pengelolaan Legalitas Sumur Minyak
1. Peningkatan Akses Pendidikan: Membuka lebih banyak sekolah dan memberikan program pendidikan gratis.
2. Perbaikan Infrastruktur Kesehatan: Menambah jumlah tenaga kesehatan dan membangun fasilitas kesehatan yang lebih merata.