Bapak Donni berharap dengan adanya gelar karya P5 di SMK Pertanian Negeri 2 Tugumulyo dapat mendorong siswa mengembangkan kreativitas, keterampilan, dan kemampuan dalam menerapkan ilmu pengetahuan secara langsung.
“Gelar karya P5 diharapkan dapat menjadi wadah bagi siswa untuk berinovasi, berpikir kritis, dan bekerja sama dalam menghadapi isu-isu nyata, baik dalam bidang kesehatan, lingkungan, maupun teknologi.
Selain itu, diharapkan kegiatan ini dapat membentuk karakter siswa yang lebih peduli terhadap lingkungan dan masyarakat, serta mempersiapkan mereka untuk menjadi individu yang tangguh dan berdaya saing di masa depan,” tuturnya sembari menyatakan bahwa Gelar Karya P5 ini akan jadi kegiatan rutin tahunan.
Kreativitas peserta didik ditampilkan dalam tari menjadi momen yang menambah meriah penyelenggaraan Gelar Karya P5 di SMK Pertanian Negeri 2 Tugumulyo, Selasa 10 Desember 2024. -Foto : Dok.-SMK Pertanian Negeri 2 Tugumulyo
Gelar Karya P5 diadakan SMK Pertanian Negeri 2 Tugumulyo, dengan tujuan:
1. Memberikan kesempatan kepada siswa dalam mengembangkan kreativitas, keterampilan, dan pemahaman yang lebih mendalam mengenai topik-topik yang relevan dengan kehidupan nyata.
2. Mendorong siswa untuk berpikir kritis, bekerja sama dalam tim, serta menerapkan konsep-konsep yang telah dipelajari dalam menyelesaikan masalah nyata, baik dalam bidang teknologi, kesehatan, maupun lingkungan.
3. Meningkatkan kesadaran sosial dan tanggung jawab siswa terhadap isu-isu global, serta mempersiapkan mereka untuk menjadi individu yang inovatif dan peduli terhadap perubahan di masyarakat.
Menurut Pak Donni, tindak lanjut dari gelar karya P5 di sekolah dengan tema "Bangunlah Jiwa dan Raganya" dengan topik kesehatan mental, serta "Rekayasa Teknologi" dengan topik "Teknologi Peduli Lingkungan", dapat meliputi beberapa langkah konkret.
Pertama, mengimplementasikan program-program dukungan kesehatan mental di sekolah, seperti sesi konseling, workshop tentang stres dan kecemasan, serta kegiatan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental di kalangan siswa.
Untuk tema teknologi peduli lingkungan, siswa dapat melanjutkan dengan proyek pengembangan teknologi ramah lingkungan, seperti penggunaan energi terbarukan atau sistem pengelolaan sampah berbasis teknologi.
Selanjutnya, bisa diadakan kampanye atau kolaborasi dengan pihak eksternal, seperti lembaga lingkungan atau profesional kesehatan, untuk mengembangkan ide-ide tersebut lebih jauh.
Program berkelanjutan, seperti kegiatan edukasi mengenai kesehatan mental dan pelatihan teknologi ramah lingkungan, juga dapat dilakukan untuk memastikan dampak positif yang terus berlanjut di sekolah dan masyarakat.(sulis)