Kiat jadi Pedagang Sukses, Kelak Bisa Berkumpul dengan Para Nabi

Sabtu 14 Dec 2024 - 19:23 WIB
Reporter : SULIS
Editor : SULIS

Rasulullah SAW sering mendoakan para sahabat yang berprofesi sebagai pedagang agar mendapat untung dan keberkahan dari perjuangan yang dilakukannya. 

BACA JUGA:Harga Ayam di Lubuk Linggau Melejit, Pedagang Pasar Inpres Mengeluh

BACA JUGA:Sosialisasi Gerakan Sekolah Sehat di SMP Negeri Muara Kati, Ingatkan Pedagang Kantin Jual Makanan Sehat

Selain itu, Ulama Imam as-Suyuti juga mencatat kisah dari jalur al-Baihaqi yang menyebutkan kisah ketika Nabi Muhammad SAW melewati Abdullah bin Ja'far yang sedang menjajakan dagangannya.

Rasulullah berhenti, dan dengan penuh etika Nabi mendoakan sahabatnya itu agar mendapat keberkahan dari ikhtiar berdagang yang digeluti sahabatnya.

Oleh sebab itu, berinteraksi dengan siapapun termasuk pedagang harus disertai dengan etika, saling menghormati, sopan santun, dan menjaga kejujuran dalam setiap percakapan dan transaksi yang dilakukan. 

Bahkan Islam mengajarkan agar tidak saling meremehkan dalam tindakan maupun ucapan.

BACA JUGA:Penataan Pedagang untuk Isi Lapak Kosong Pasar Bukit Sulap Lubuk Linggau

BACA JUGA:Pedagang Siomay Asal Bandung di Lubuk Linggau Yang Sudah Berjualan Puluhan Tahun

Dan yang tak kalah penting adalah kejujuran, baik oleh si pembeli, pedagang, maupun orang di sekitar proses transaksi.

Kenapa kejujuran penting?

Ustadz Moh Sholeh Shofier  dalam catatannya di laman NU Online menjelaskan bahwa kejujuran dalam berdagang tidak hanya menjaga keharmonisan hubungan, tetapi juga mengangkat derajat pedagang.

Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda bahwa pedagang yang jujur dan terpercaya akan bersama para nabi, orang-orang yang benar, dan para syuhada kelak di akhirat.

BACA JUGA:Pedagang Bayar Retribusi Tepat Waktu Diberikan Reward

BACA JUGA:Omset Pedagang Singkong di Lubuk Linggau Bisa Mencapai Puluhan Juta Dalam Se Bulan

Tak hanya jujur, pedagang maupun pelanggan harus bersikap murah hati.

Kategori :