KORANLINGGAUPOS.ID – Minyak jelantah, yang selama ini menjadi salah satu penyumbang pencemaran lingkungan, kini memiliki solusi inovatif di Indonesia.
Pertamina Patra Niaga bersama Noovoleum meluncurkan program daur ulang minyak jelantah untuk diolah menjadi energi terbarukan.
Program ini mengintegrasikan aplikasi UCOllect dan MyPertamina, memungkinkan masyarakat menukarkan minyak jelantah menjadi insentif ekonomi.
Solusi Lingkungan melalui Pengelolaan Minyak Jelantah
BACA JUGA:Pemkab Muba Datangi Kemenko Perekonomian, Bahas Pengelolaan Legalitas Sumur Minyak
BACA JUGA:6 Provinsi dengan Cadangan Minyak Terbesar di Indonesia, Apakah Ada Provinsi Anda?
Di Indonesia, sekitar 90% minyak jelantah belum dikelola dengan baik, menciptakan ancaman besar bagi lingkungan.
Menanggapi hal ini, Pertamina Patra Niaga bersama Noovoleum memperkenalkan sistem pengumpulan minyak jelantah secara sistematis melalui UCOllect Box.
Program ini diluncurkan pada MyPertamina Fair di Istora Senayan, Jakarta, pada 21-22 Desember 2024.
Riva Siahaan, CEO Pertamina Patra Niaga, menyampaikan bahwa inisiatif ini tidak hanya membantu mengurangi limbah, tetapi juga mendukung target nasional 23% Energi Baru Terbarukan (EBT) pada 2025.
"Melalui program ini, minyak jelantah akan diolah menjadi Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau bioavtur, sebuah inovasi bahan bakar hijau," ujarnya.
BACA JUGA:Lagi, Tempat Penyulingan Minyak Ilegal di Kabupaten Musi Banyuasin Terbakar
BACA JUGA:Polisi Atasi Dampak Penambangan Sumur Minyak Ilegal
Mekanisme Pengumpulan Minyak Jelantah
Untuk berpartisipasi, masyarakat hanya perlu mengunduh aplikasi UCOllect di perangkat mereka. Langkah-langkahnya sederhana: