KORANLINGGAUPOS.ID - Alumni Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) diharapkan jadi lulusan yang berilmu dan bermanfaat bagi diri dan masyarakat. Hal ini disampaikan Menteri Agama Nasaruddin Umar, Minggu 22 Desember 2024.
Nasaruddin Umar mengatakan setiap alumni PTKI kiranya bukan hanya menjadi orang-orang pintar, akan tetapi menjadi orang yang arif, semua orang arif itu pintar, tapi tidak semua orang pintar itu arif, ini yang penting.
Jika ada orang kerjaannya hanya mencari kesalahan orang lain itu menandakan dia harus masih belajar, karena orang arif itu tidak pernah mencari kambing hitam.
Karena orang arif biasanya diam-diam mencari solusi persoalan tanpa menepuk dirinya sendiri.
BACA JUGA:6 Gagasan Menteri Agama untuk Berantas Korupsi di Indonesia, Dimulai dari Kemenag
BACA JUGA:Selain SKB CAT, Peserta Seleksi CPNS Kemenag Sumsel juga akan Mengikuti SKB non-CAT, ini Maksudnya
Kata Nasaruddin Umar, seorang ilmuwan itu menguasai ilmu disiplin tertentu tapi belum tentu mengamalkan ilmunya, sementara intelektual, ialah seorang yang menguasai ilmu dan mengamalkan ilmu oleh dan untuk dirinya sendiri.
Bagaimana dengan seorang cendekiawan?
Mereka mengasai ilmu dan mengamalkan ilmu untuk diri sendiri dan masyarakat.
Memang tidak gampang menjadi cendekiawan yang arif, karena selain berilmu yang diperoleh dari dosen dan guru, tentu dibutuhkan olah bathin (ma’rifat) yang merupakan pemberian dari Allah SWT.
BACA JUGA:Guru Madrasah Non ASN Bakal Dapat Jamsostek, Berikut Syaratnya Menurut Kemenag RI
BACA JUGA:Kemenag Mura Siapkan Rangkaian Kegiatan Peringatan HAB ke 79
Sementara Ketua STIT UW Jombang, Zahrotun Ni’mah Afif berpesan kepada wisudawan agar mereka selalu mengingat filosifi pohon/batang.
Ingat, pohon yang kuat bukan karena batangnya yang besar dan lebar, bukan pula karena daunnya yang hijau, bukan karena buahnya yang manis atau karena bunganya yang indah, tetapi karena akarnya yang kuat, dan akarnyalah yang menopang pohon.
Agar memiliki akar yang kuat, maka, para wisudawan diminta untuk terus mengingat Allah SWT, Rasulullah, orangtua dan dosen dan guru.