Oud modern tetap mempertahankan nuansa eksotisnya, tetapi dengan campuran elemen segar dan floral untuk menciptakan aroma yang lebih fleksibel.
2. Aroma Unisex
BACA JUGA:4 Merk Parfum Pria dengan Wangi Citrus yang Menyegarkan, Harga di Bawah Rp 30 Ribuan
Tren parfum genderless atau unisex semakin berkembang dalam beberapa tahun terakhir dan diperkirakan akan menjadi standar baru di 2025.
Selama ini, parfum selalu dikategorikan sebagai maskulin (dengan aroma kayu dan musk) atau feminin (dengan aroma bunga dan manis).
Namun, generasi muda, terutama Gen Z, mulai mengabaikan batasan gender dalam memilih parfum.
"Parfum unisex melampaui batasan gender tradisional, menawarkan aroma yang bisa digunakan siapa saja, tanpa memandang identitas gender," ujar Ines.
BACA JUGA:Rahma Parfume Lubuk Linggau, Sedia Parfum Refiil Berkualitas Harga Bersahabat
Parfum unisex biasanya memadukan elemen maskulin dan feminin secara seimbang, menciptakan aroma yang versatile dan bisa dipakai di berbagai kesempatan.
Selain lebih praktis, tren ini juga mencerminkan pergeseran budaya ke arah yang lebih inklusif dan bebas dari stereotip lama.
"Generasi muda ingin parfum yang mencerminkan identitas mereka, bukan sekadar mengikuti label gender," tambahnya.
3. Parfum Gourmand
Parfum gourmand, yang memiliki aroma seperti makanan lezat (cokelat, vanila, karamel, atau gula), sedang naik daun dan diperkirakan akan terus booming hingga 2025.
BACA JUGA:Beli 1 Gratis 2 di WS Parfume Lubuk Linggau, Buruaaaaan!
Wewangian ini membangkitkan kenangan manis dan nostalgia, seperti aroma kue vanila yang baru dipanggang atau cokelat panas di musim dingin.
Parfum gourmand sudah populer sejak akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, tetapi kini kembali diminati karena memberikan sensasi hangat, lembut, dan memanjakan.