Pemerintah Kecamatan Tugumulyo Cegah Stunting dengan Berbagai Program

Kamis 30 Jan 2025 - 21:55 WIB
Reporter : MUSLIMIN
Editor : RIENA FITRIANI MARIS

MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Pemerintah Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas (Mura) terus berupaya melakukan penurunan angka stunting serta pencegahannya di wilayah Kecamatan Tugumulyo.

Kolaborasi pencegahan dan penanganan stunting di Kecamatan Tugumulyo terus ditingkatkan, antara Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Desa serta dinas-dinas terkait di lingkungan Kabupaten Musi Rawas. Hal ini untuk mewujudkan Musi Rawas bebas dari stunting.

Saat di wawancarai Camat P Sujatmiko, S.Si,. M.Pd melalui Sekretaris Camat (Sekcam), Santi Oktarina, SE,. M.Si mengatakan di tahun 2025 ini penanganan serta pencegahan stunting ini akan terus ditingkatkan melalui beberapa program dari Pemerintah Pusat.

Kemudian dari kecamatan juga akan selalu memberikan edukasi serta pendampingan dan monitoring terhadap keluarga berisiko stunting dan penanganan stunting yang benar di desa-desa. 

 BACA JUGA: Peringati Hari Gizi Nasional, RS Siloam Silampari Gelar Health Talk Cegah Stunting

BACA JUGA:Atasi Stunting Melalui Program Genting 2025, DPPKB Musi Rawas : Semua Pihak Berperan Menjadi Orang Tua Asuh

Menurutnya, untuk di kecamatan anggaran khusus penanganan stunting tidak ada, yang ada hanya anggaran khusus untuk pengendalian stunting itu adanya di Desa dan kelurahan. 

"Untuk memastikan itu dapat berjalan dengan baik, maka kami bersama dengan dinas-dinas terkait selalu melakukan monitoring, serta edukasi dan pendampingan terkait stunting di Desa dan Kelurahan," jelasnya kepada KORAN LINGGAUPOS.ID, 30 Januari 2025.

Seperti diketahui bahwa keluarga berisiko stunting yang harus kita eduksi itu mulai dari remajanya sampai ke balitanya, sedangkan penanganan stunting itu beda lagi, itu khusus kepada anak berusia balita  yang menderita stunting.

"Kita juga bersama dengan teman-teman dari korlap KB serta Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang dimana mereka ada aplikasi seperti untuk mendata calon Pengantin (Catin) mereka juga didampingi oleh bidannya, untuk melakukan salah satunya itu pengukuran lingkar lengan dan lainnya. Harapannya dilakukan proses ini ketika nanti mereka sudah menjadi pasangan suami istri dan hamil sampai melahirkan anaknya tidak menderita stunting," ungkapnya.

 BACA JUGA:Dalam rangka Penurunan Stunting, DPPKB Kota Lubuk Linggau Adakan Kegiatan Dahsyat

BACA JUGA:Pj Wali Kota Lubuk Linggau Sebut Jumlah Anak Stunting 153 Orang

Kegiatan monitoring dan pendampingan sendiri dilakukan, biasanya bersamaan dengan kegiatan lainya. Salah satunya seperti saat adanya posyandu di desa, dalam kegiatan tersebut biasanya dimanfaatkan untuk menyampaikan tentang masalah stunting.

"Kami juga melihat dari teman-teman yang ada di desa, selain mereka sudah ada anggaran khusus untuk penanganan masalah stunting mereka memang sudah siap akan program yang ada," tambahnya.

Bahkan di tahun 2025 ini selain menyampaikan edukasi terkait stunting di desa-desa, mereka juga menyampaikan hal yang sama kepada ibu-ibu PKK dan kader-kader PKK di lingkungan Kecamatan Tugumulyo. 

Kategori :