LUBUK LINGGAU, KORANLINGGAUPOS.DI - Pasien Tuberkolosis atau TB Paru bisa sembuh. Asalkan pengobatannya dilakukan dengan baik tanpa putus, dan dipastikan lagi melalui hasil ronsennya pasca pasien menyelesaikan pengobatannya.
Dilansir melalui program Podklinik RS AR Bunda Kota Lubuk Linggau di akun Youtube mereka, dokter spesialis Paru-paru, dr Indra Barata menjelaskan pengobatan pasien TBC Paru minimal 6 bulan. Obatnya tidak boleh kelewat satuhari pun, dan sebisa mungkin teratur jadwal mengkonsumsi obatnya dan diminum saat kondisi perut kosong.
"Dan sebaiknya setelah pengobatan 6 bulannya sudah selesai maka harus diperiksakan lagi, baik dahaknya, maupun hasil ronsen paru-parunya. Biasanya dahaknya kalau pengobatannya bagus, 14 hari minum obat sudah negatif. Tapi dari ronsen yang harus dipastikan. Jika hasil pemeriksaan TB aktif maka pengobatan lanjut selama 3 bulan, namun
kalau bekas TBC artinya sudah sembuh. Makanya pasien TBC Paru bisa sembuh," ungkap dr Indra.
Ia menjelaskan. TB Paru atau TBC Paru termasuk penyakit infeksi menular. Dia bersifat kronik, yakni dengan gejala bisa diatas 14 hari. Gejalanya cukup panjang, seperti kalau batuk lebih dari 14 hari. Lalu lama kelamaan batuk darah, nyeri dada dan paling sering sesak nafas.
"TBC Paru juga bisa berbahaya. Sudah banyak pasien TB paru yang terlambat dilakukan pengobatan, sampai mengalami mal nutrisi berat maka bisa menyebabkan kematian," tegasnya.
dr Indra juga menjelaskan, penyebabnya bakteri TB yang ditularkan dari manusia ke manusia. Penularan TBC ini melalui udara. Misalnya mengobrol dalam jarak dekat dan dalam jangka waktu yang lama. Belum lagi mereka bersin. Belum lagi ludah penderita TB, mengering lalu terangkat oleh udara dan terhirup oleh masyarakat maka bisa mereka tertular.
"Makanya ada yang namanya etika batuk. Lalu kalau dinegara-negara maju juga tidak diperbolehkan membuang ludah sembarangan," jelasnya.
Ia juga menyangkan ada pasien yang mikirnya mereka terkena batuk biasa, batuk 40 hari sehingga biasanya mereka tidak menyadari jika mereka tertular TB Paru. Menyadarinya ketika mereka sudah batuk berdarah.
"Semua usia rentan TB Paru. Dia gak lihat usia mau anak-anak, remaja, dewasa hingga Lansia semua bisa dengan mudah tertular TBC. Pencegahan, kalau untuk bayi dengan vaksin BCG. Lalu setelah dewasa ya gaya hidupnya, kebersihan tubuh dan keluarga. Ingat TBC di Indonesia terbesar Nomor 2 di dunia," jelasnya1