LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID – Kedatangan Calon Presiden Republik Indonesia Nomor Urut 1 Anies Baswedan ke Kota Lubuklinggau masih menyisakan kisah haru.
Salah satunya, usai Anies Baswedan dialog dengan ribuan guru dari PAUD, SD, SMP, SMA, SMK swasta di Pesantren Modern Ar-Risalah Lubuklinggau, Senin 18 Desember 2023.
Saat itu, di hadapan ribuan tamu undangan, selain guru ada juga ulama, dan guru ngaji, Calon Presiden Republik Indonesia Nomor Urut 1 Anies Baswedan mendapatkan hadiah cinderamata dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Lubuklinggau Dr (Hc) KH Syaiful Hadi Maafi, BA.
“Iya saya memberikan tongkat untuk Pak Anies,” tuturnya membenarkan saat diwawancara KORANLINGGAUPOS.ID, Selasa 19 Desember 2023.
BACA JUGA:Dua Pesan Penting Anies Baswedan untuk Sekolah Swasta di Lubuklinggau, Musi Rawas dan Muratara
Menurut Abah Haji Dr (Hc) KH Syaiful Hadi Maafi, BA pemberian cinderamata kepada Anies Baswedan berupa tongkat itu dimaknai sebagai isyarah juga doa masyarakat Kota Lubuklinggau, Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten Muratara, para pimpinan pesantren dan ulama dari daerah Silampari dan sekitarnya.
“Semoga Pak Anies Baswedan Allah SWT berikan kekuatan, agar dalam membimbing Indonesia sebagai presiden, untuk konsisten menegakan amanat, menegakkan keadilan, menegakkan pemerataan kesetaraan sehingga melahirkan kemakmuran untuk seluruh Bangsa Indonesia,” harap Pendiri Pondok Pesantren Mazro’illah dan Pesantren Modern Ar-Risalah itu.
Tongkat tersebut, tutur Abah Haji, memang dipesan dengan ukiran khas Sumatera Selatan (Sumsel).
“Harapannya agar kalau suatu saat Pak Anies melihat tongkat tersebut, beliau ingat bahwa Sumsel juga terkenal dengan ukirannya. Sebagaimana Jepara. Ternyata Palembang Sumatera Selatan juga punya ukiran yang bagus,” jelas ulama asal Banten ini.
BACA JUGA:Ini Lho Menu Istimewa yang Disantap Anies Baswedan saat Makan di Pindang Rupit Yosi Lubuklinggau
Hal menarik lain dari tongkat cinderamata KH Syaiful Hadi adalah, pada kiri kanan tongkat itu, dibubuhkan lambang Pondok Pesantren Mazro’illah dan Pesantren Modern Ar-Risalah.
“Mazro’illah itu artinya ladang Allah SWT. Sementara Ar-Risalah maknanya Misi Rasulullah. Dan kedua pondok pesantren ini didirikan Syaiful Hadi yang artinya Pedang Allah. Jika dikombinasikan, yang ingin disampaikan melalui kiri kanan tingkat tadi adalah Misi Rasulullah, ditaburkan lewat Ladang Allah SWT,” jelas Abah Haji.
Abah Haji menambahkan, dirinya tak menyangka apa yang jadi kegelisahan perguruan/sekolah swasta maupun sebagian besar rakyat Indonesia ternyata juga dirasakan oleh Anies Baswedan.
“Maka yang harus kita ingat tentang misi perubahan yang beliau (Anies) usung. Perubahan menjadikan Indonesia lebih makmur, lebih adil, pemerataan pembangunan dan tidak adanya ketimpangan antara sekolah negeri dan sekolah swasta. Semua diperhatikan,” tuturnya.
BACA JUGA:Anies Baswedan ke Kota Lubuklinggau, ini yang Dijanjikannya pada Pedagang Pasar Inpres