KORANLINGGAUPOS.ID - Jelang bulan Ramadan, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI akan melakukan intensifikasi pengawasan makanan.
Hal ini disampaikan Kepala BPOM RI Taruna Ikrar, dikutip dari disway.id.
"Nanti selama bulan puasa kita lakukan intensifikasi (pengawasan) juga. Pengawasan terhadap makanan, terhadap minuman, khususnya yang berhubungan dengan zat-zat yang berbahaya," ungkap Kepala BPOM RI Taruna Ikrar.
Fokus pengawasan mereka, mulai dari makanan-makanan mengandung formalin, boraks, dan sebagainya.
BACA JUGA:Polres Empat Lawang, Sumsel masih menunggu hasil uji laboratorium dari BPOM Palembang
BACA JUGA:Bahaya 10 Obat Penambah Stamina ini Merusak Jantung dan Ginjal Ini Hasil RIlis BPOM
Termasuk yang sudah kedaluwarsa. Hal ini untuk memastikan keamanan makanan yang dikonsumsi masyarakat, terutama takjil buka puasa yang selalu diburu kala Ramadan.
"Intensifikasi menjelang Ramadan ini, untuk memastikan makanan-makanan takjil itu aman," tegasnya.
Upaya pengetatan pengawasan ini menyasar tempat-tempat pembuatan dan distribusi makanan.
"Dengan turun langsung mengecek ke pasar, mengecek ke tempat-tempat pembuatan makanan, termasuk toko-toko, misalnya Alfamart dan sebagainya. Kita akan jalan ke pasar-pasar," paparnya.
BACA JUGA:54 Produk Kosmetik dan Skincare Mengandung Bahan Berbahaya Dilarang Edar BPOM
BACA JUGA:BPOM Imbau Masyarakat Tidak Sembarangan Membeli Obat Pastikan Ada Izin Edar
Taruna memastikan setiap unit pelaksana teknis (UPT) di seluruh wilayah Indonesia siap melaksanakan program rutin tahunan tersebut.
"Intensifikasinya, kita punya dari sabang sampai Merauke, 76 UPT dan ada 6.700 pegawai akan bekerja keras untuk itu," jelasnya.
Taruna lantas memastikan efisiensi anggaran yang juga dialami instansi tersebut tidak akan berpengaruh pada kinerja mereka dalam bekerja.