LUBUK LINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Ketika bayi anda lahir, serangkaian tes wajib dilakukan untuk memastikan organ tubuh yang ada di bayi anda berfungsi dengan baik.
Salah satunya yang tidak boleh dilewatkan, tes pendengaran pada bayi atai OAE test.
Dikutip dari laman resmi milik RS AR Bunda Kota Lubuk Linggau, OAE tes dapat membantu mendeteksi masalah pendengaran sejak dini. Kenapa, sehingga penanganan bisa segera dilakukan jika tedapat masalah.
OAE tes banyak manfaatnya. Seperti untuk perkembangan bicara yang optimal. Deteksi dini memungkinkan intervensi yang tepat untuk membantu bayi mengembangkan kemampuan bicaranya.
Lalu interaksi sosial yang lebih baik, karena anak dengan pendengaran yang baik dapat berinteraksi dengan orang lain secara lebih efektif. Dan tentunya dapat membuat kualitas hidup yang lebih baik. Ketika ditemukan ada permasalahan lalu ditangani sejak dini, maka gangguan pendengaran tidak akan menjadi penghalang dalam kehidupan anak.
Lalu bagaimana cara kerja OAE tes ?
Dikutip dari hearlife, skrining OAE ini hanya membutuhkan alat kecil untuk dimasukkan ke dalam telinga bayi Anda selama beberapa detik.
Setelah itu, pada layar skrining nantinya akan mengukur gelombang suara yang dihasilkan pada telinga bagian dalam. Tes OAE pada bayi juga berfungsi untuk menukur respons (gema) ketika klik atau nada dimainkan ke dalam telinga bayi.
Oleh karena itu, melakukan skrining OAE pada bayi yang baru lahir itu penting untuk menghindari gangguan pendengaran yang dapat timbul di kemudian hari.
Namum Skrining OAE ini tidak bisa langsung untuk mendiagnosis gangguan pendengaran atau tuli pada bayi Anda.
Jika nantinya bayi Anda tidak berhasil dalam skrining OAE, dapat melakukan tes pendengaran lebih lanjut untuk memastikan adanya gangguan pendengaran pada bayi.
Beberapa faktor yang bisa menyebabkan hasil OAE gagal diantaranya, bayi yang rewel ketika tes OAE. Bayi memiliki cairan di telinga, penyumbatan kotoran telinga dan adanya benda asing di saluran telinga.