Sebab, jika seseorang terus melakukan dosa dan maksiat, maka pahala ibadahnya bisa terhapus atau tertahan.
Oleh karena itu, selain meningkatkan ibadah, umat Islam juga harus berusaha menjauhi segala bentuk perbuatan yang dilarang Allah.
Golongan Orang yang Merugi di Bulan Ramadan
Lebih lanjut, Buya Yahya menjelaskan bahwa ada beberapa golongan orang yang merugi di bulan Ramadan.
BACA JUGA:Ini Keutamaan dan Fadhilah Sholat Tarawih Malam Kesembilan di Bulan Ramadan
Mereka adalah orang-orang yang tidak mendapatkan pahala atas ibadahnya, bahkan dosa-dosa mereka tidak diampuni.
“Ada maksiat-maksiat bahkan yang menghapuskan amal, bahkan ada maksiat yang menjadikan puasa kita hanya sekadar lapar dan dahaga, tidak mendapatkan pahala,” paparnya.
Beliau menggambarkan orang yang merugi ini seperti seseorang yang menimba air ke dalam bak, tetapi baknya bocor, sehingga air yang dikumpulkan tidak tersisa sedikit pun.
Mereka telah menjalankan ibadah, tetapi tidak mendapatkan manfaat apa pun dari ibadah tersebut karena masih terus melakukan dosa dan maksiat.
BACA JUGA:Deretan Takjil Populer di Indonesia untuk Ide Jualan Ramadan 2025
“Alangkah banyak orang berpuasa di bulan Ramadan, tidak ada yang didapat kecuali lapar dan dahaga. Ia sepertinya melakukan ibadah, tapi dosa tidak dikurangi,” tambahnya.
Agar tidak menjadi golongan yang merugi, umat Islam harus benar-benar menjaga amal ibadahnya dengan baik.
Selain menjalankan ibadah wajib, umat Islam juga harus memperbanyak ibadah sunnah seperti shalat malam, bersedekah, dan membaca Al-Qur’an.
Namun, yang tak kalah penting adalah menjauhi maksiat yang dapat menghapus pahala ibadah.
BACA JUGA:Jadwal Imsak dan Berbuka Puasa 3 Ramadan 2025 di Kabupaten Musi Rawas
Beberapa contoh maksiat yang harus dihindari selama bulan Ramadan antara lain:
Ghibah (menggunjing): Membicarakan keburukan orang lain dapat menghapus pahala puasa.
Dusta: Berbohong dalam ucapan atau perbuatan sangat dibenci Allah SWT.