MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID – Selama bulan Suci Ramadhan 1446 Hijriah/2025 Masehi, buah timun suri menjadi salah satu buah yang banyak dicari di kalangan masyarakat, untuk dijadikan salah satu sajian berbuka puasa.
Buah yang memiliki bentuk lonjong dengan warga putih kehijauan ini memiliki tekstur lembut yang memiliki banyak kandungan air, membuat buah ini sangat cocok untuk dijadikan olahan takjil seperti es buah untuk menu berbuka puasa.
Timun Suri banyak manfaat bagi kesehatan tubuh manusia seperti meredakan panas dalam, dan menyehatkan kulit serta melancarkan pencernaan.
Saat ini tidak sedikit para petani di Kabupaten Musi Rawas, telah membudidayakan tanaman Timun Suri ini, salah satunya Aris Fandi dan Rindau Mustika, pasangan suami istri ini setiap bulan Ramadhan selalu menjual buah timun suri ini.
Bahkan setiap tahun menjelang bulan Ramadhan dirinya bersama istri selalu menanam tanaman timun suri, karena dirinya sudah berpengalaman dari tahun ketahun buah timun suri ini selalu dicari masyarakat.
Kepada KORANLINGGAUPOS.ID, Sabtu 8 Maret 2025 warga dusun II Desa Satan Indah Jaya mengaku selalu berhasil membudidayakan tanaman Timun Suri, dengan luas lahan sekitar seperempat hektar dirinya bersama dengan istri berhasil menanam ribuan batang tanaman timun suri.
Dirinya menambahkan untuk perawatan tanaman timun suri tidak terlalu susah, perawatan tanaman timun suri dilakukan untuk menunjang pertumbuhan tanaman timun suri secara optimal.
Perawatan yang dilakukan seperti penyiraman sebanyak dua kali sehari pagi dan sore, karena saat ini musim penghujan untuk penyiraman tidak perlu dilakukan, kemudian di usia 10, 17, 24, 31, dan 40 hari itu perlu dilakukan proses pemupukan.
Kemudian penyiangan juga perlu dilakukan, supaya gulma-gulma liar yang tumbuh tidak mengganggu pertumbuhan timun suri. Selanjutnya lakukan penyulaman dengan segera jika ditemukan tanaman yang mati.
Tanaman timun suri sendiri dapat dilakukan pemanenan di usia sekitar 60 sampai 70 hari setelah tanam (HST). Buah tanaman timun suri yang sudah tua dan siap untuk panen ditandai dengan kondisi tangkai buah yang mulai mengering.
"Jika tanaman timun suri ini tumbuhnya subur maka dapat dilakukan proses panen sebanyak 10 hingga 15 kali panen dalam satu kali musim tanam," jelasnya.
Untuk harga timun suri sendiri itu saat ini di tingkat para petani sekitar Rp 3.000 perKg. Itu kalau pengepul yang membelinya, karena mereka membelinya dengan jumlah yang banyak. Namun jika jual sendiri itu harganya Rp 5.000 perKg.
Dalam musim tanam kali ini dirinya mendapatkan hasilnya yang lumayan banyak, dalam sekali panen itu sekitar 50-100 Kg. "Itu saat panen yang kedua, biasanya untuk pemanenan selanjutnya terus bertambah hasilnya namun kembali lagi dengan perawatannya," paparnya.