MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Mendukung Program Kemandirian Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti berupa pembuatan produk tempe sebagai bentuk dukungan salah satu dari 13 program akselerasi dari Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto.
Setelah sukses di beberapa pembinaan, Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti bekerja sama dengan industri rumah tangga yang ada di sekitar area Kabupaten Musi Rawas menggelar pelatihan pembuatan keripik tempe bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Pelatihan ini diberikan bagi 12 Warga Binaan untuk menambah keterampilan agar setelah selesai menjalani hukuman mereka mampu membuka lapangan usaha.
Inisiatif pelatihan pembuatan tempe oleh warga binaan di Lapas Narkotika Muara Beliti ini mencerminkan komitmen lapas untuk memberikan pendidikan dan pembinaan yang holistik kepada mereka.
BACA JUGA:Dukung 13 Program Akselerasi Menteri IMIPAS, Lapas Narkotika Muara Beliti Tes Urine Syarat PB
BACA JUGA:Selama Ramadan Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Tetap Buka Layanan Kunjungan
Program ini adalah bagian dari upaya lapas untuk membantu warga binaan membangun masa depan yang lebih baik, baik dari segi pribadi maupun ekonomi.
Selama pelatihan, para warga binaan diajarkan tentang teknik fermentasi, manajemen produksi, dan standar kebersihan yang diperlukan untuk menghasilkan tempe dan keripik tempe yang berkualitas tinggi.
Keripik tempe ini pun tentunya telah didaftarkan ke Kemenag untuk mendapatkan label Halal.
Sementara itu, Kalapas, Ronald Heru Praptama, mengatakan pelatihan bagi Warga Binaan semacam ini rutin dilakukan tiap tahun dan beragam agar mereka memiliki keterampilan setelah kembali ke masyarakat dan diharapkan bisa membuka lapangan kerja.
BACA JUGA:Jaminan Halal pada Makanan, Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Lakukan Sertifikasi Halal MUI
BACA JUGA:Persiapan Ramadan 1446 H, Kalapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Langsung Pimpin Rapat Dinas
Pelatihan ini juga bisa menjadikan Lapas Narkotika Muara Beliti sebagai lembaga produktif sehingga Warga Binaan dapat menghabiskan waktu untuk menghasilkan sesuatu.
Kedepan, keripik ini akan dipasarkan lebih luas sehingga dapat memberikan dampak positif kepada warga binaan.
"Tidak hanya dipasarkan secara internal, tapi akan dipasarkan lebih luas sehingga Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti memiliki citra positif dan dikenal luas dengan baik di masyarakat," ungkapnya