Namun, gejala autisme juga dapat terlihat lebih awal seperti menurunnya kemampuan kontak mata atau tidak merespon saat dipanggil.
Sehingga, kondisi ini dapat didiagnosis sedini mungkin mulai usia 18 bulan.
Penelitian menunjukkan bahwa deteksi dini memiliki pengaruh yang positif bagi penderita autisme di kemudian hari.
Perlu diketahui, gejala autisme berbeda-beda antara satu orang dengan orang lainnya, tergantung dari tingkat keparahannya.
BACA JUGA:Pelamar PPPK Merasa Dicurangi, ini 10 Jawaban Kepala Disdik dan BKPSDM Muratara
Beberapa gejala yang umum dialami oleh pengidap autisme atau autis adalah,
- Pertama, kesulitan berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain.
- Kedua, sulit memahami pikiran dan perasaan orang lain.
- Ketiga, merasa tidak nyaman bahkan stres karena beberapa hal, misalnya lampu yang terlalu terang atau suara yang keras.
- Keempat, membutuhkan waktu lebih lama untuk menerima dan memahami suatu informasi. Kelima, membuka pintu berulang kali, mereka melakukan itu untuk meredakan rasa cemas atau sekadar merasa nyaman dengan hal tersebut.
- Keenam, merasa kesal dan cemas ketika menghadapi situasi yang masih asing, misalnya saat berada di keramaian atau bertemu orang baru.
- Ketujuh, tidak tertarik untuk berinteraksi dengan orang lain, sering kali mereka lebih nyaman untuk bermain sendiri.
- Kedelapan, ketika sedang berbicara, mereka akan menatap lawan bicaranya sebentar lalu menghindari tatapan tersebut.
Meski kesulitan memahami hal-hal tertentu, tidak semua pengidap autisme memiliki kecerdasan di bawah rata-rata.
Bahkan, bukan tak mungkin mereka mempunyai tingkat kecerdasan rata-rata atau bahkan di atas rata-rata.
Autisme sulit untuk dideteksi karena tidak ada pemeriksaan medis khusus yang dapat mendiagnosis kondisi ini.
BACA JUGA:16 Program Unggulan SDIT Mutiara Cendekia Lubuklinggau
Dalam menegakkan diagnosis, dokter akan memantau perilaku dan perkembangan anak, serta menanyakan gejala yang berkaitan kepada keluarganya.
Selain itu, dokter akan menggunakan kriteria dari DSM-5 untuk membantu menegakkan diagnosis autisme.
Apakah autisme bisa sembuh?
Autisme atau autis adalah kondisi yang tidak dapat disembuhkan.
BACA JUGA:Pelamar PPPK Merasa Dicurangi, ini 10 Jawaban Kepala Disdik dan BKPSDM Muratara
Meski begitu, terdapat beberapa metode yang bisa dilakukan untuk membantu pengidapnya lebih mudah dalam menyesuaikan diri, misalnya dengan melakukan terapi perilaku dan komunikasi, atau mengonsumsi obat untuk mengatasi gangguan perilaku.