LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Istidraj adalah pemanjaan agar lebih terjerumus kepada kehinaan.
Seseorang yang sedang diuji dengan istidraj akan mengira bahwa berbagai kenikmatan yang dimiliki adalah kemuliaan dari Allah. Padahal Allah sedang menghinakan perlahan-lahan dan bahkan membinasakan.
Bagaimana ciri-cirinya?
Dikutip KORANLINGGAUPOS.ID dari laman Kemenag RI, ciri istidraj antara lain, pertama, dia selalu berbuat maksiat dan tidak beribadah namun Allah berikan kemewahan dunia.
BACA JUGA:4 Fakta Penembakan Anak Caleg, ini Penjelasan Polisi dan Ketua DPD Golkar Musi Rawas
Ciri istidraj selanjutnya, Allah memberikan harta yang berlimpah padahal dia tidak pernah bersedekah.
Ciri istidraj ketiga, Allah karuniakan rezeki berlipat-lipat padahal jarang shalat, tidak senang pada nasihat ulama, dan terus berbuat maksiat.
Ciri Istidraj keempat, hidupnya dikagumi, dian, hormati, padahal akhlaknya rusak, langkahnya diikuti, diteladani dan diidolakan, padahal bangga mengumbar dosa dan maksiat.
Ciri istidraj kelima, dia sangat jarang diuji dengan sakit padahal dosa-dosanya menggunung.
BACA JUGA:Polisi Musi Rawas Kejar Pelaku Penembakan Anak Caleg Golkar, Begini Kronologi Kejadian
Ciri istidraj keenam, tidak pernah diberikan musibah padahal gaya hidupnya penuh jumawa, meremehkan sesama, dan angkuh.
Ciri istidraj ketujuh, Allah berikan keluarga yang sehat dan cerdas padahal dia memberi makan dari harta hasil yang haram.
Ciri istidraj kedelapan, hidup bahagia penuh canda tawa padahal banyak orang yang dia zalimi.
Kariernya terus menanjak padahal banyak hak orang yang diinjak-injak. Semakin tua semakin makmur padahal berkubang dosa sepanjang umur.
BACA JUGA:Patut Dicontoh, Kisah Sukses Petani Semangka di Lubuklinggau