LUBUK LINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Rencana pembangunan jembatan multifungsi yang digadang-gadang akan membuka akses kendaraan roda empat ke kawasan Moneng Sepati, Kelurahan Taba Pingin, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, sementara ditunda.
Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuk Linggau memutuskan untuk menghentikan sementara proyek tersebut setelah hasil survei teknis menunjukkan bahwa kondisi lahan di sisi pondasi tidak layak untuk konstruksi.
Wali Kota Lubuk Linggau, H Rachmat Hidayat yang lebih disapaan Yoppy Karim menyampaikan bahwa survei telah dilakukan bersama tim dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
Namun, temuan di lapangan menunjukkan struktur tanah di lokasi pondasi tidak mendukung pembangunan jembatan.
BACA JUGA:Akhirnya, Pemkot Lubuk Linggau Gelar Rapat Bahas Gaji PPPK Paruh Waktu
“Kami sudah menindaklanjuti janji politik dengan turun langsung bersama Kadis PUPR melakukan survei. Tapi kenyataannya, kondisi pondasi tidak memungkinkan untuk dibangun,” ungkap Yoppy saat menghadiri seremoni peletakan batu pertama program bedah rumah di Moneng Sepati, Selasa 30 September 2025.
Yoppy menjelaskan Pemkot saat ini tengah mengkaji kemungkinan pemindahan lokasi pembangunan jembatan.
Selain itu, pihaknya juga menunggu perkembangan dari proyek Jembatan Batu Urip yang masih dalam tahap penyelesaian, termasuk proses ganti rugi lahan yang belum rampung.
“Kalau Jembatan Batu Urip sudah selesai dan urusan ganti rugi tuntas, kita bisa manfaatkan jembatan itu untuk mendukung akses ke wilayah ini,” tambahnya.
BACA JUGA:Ini Konsekuensi Buat Pegawai Pemkot Lubuk Linggau dengan TPP Dibayar Setiap Bulan
BACA JUGA:Soal Tenaga Non ASN Non Database yang Ikut CPNS, Ini Kebijakan Pemkot Lubuk Linggau
Ia menegaskan bahwa pembangunan jembatan multifungsi merupakan bagian dari upaya Pemkot untuk meningkatkan konektivitas dan mobilitas warga, khususnya akses kendaraan roda empat yang selama ini terbatas.
Namun, karena kendala teknis yang cukup signifikan, proyek tersebut akan dikaji ulang secara menyeluruh sebelum diputuskan untuk dilanjutkan.
“Kalau nanti hasil kajian menunjukkan lokasi memungkinkan, tentu akan kita bangun. Tapi kita harus pastikan dulu semua aspek teknisnya,” tutup Yoppy.