Pada pemeriksaan yang lebih canggih, dapat diketahui apakah darah mengandung virus dengue atau tidak. Jadi, jika jumlah trombosit masih normal tetapi pada darah positif mengandung virus dengue berarti Anda mengalami demam berdarah.
BACA JUGA:Harga Irit Performa Gesit! Intip Spesifikasi dan Harga Oppo A18, Cocok Untuk Para Pelajar
Sedangkan pada pasien tifus, untuk mengetahui apakah Anda mengalami tifus atau tidak, maka akan dilakukan tes Widal.
Yang diperiksa pada tes ini adalah apakah pada darah mengandung antibodi terhadap bakteri Salmonella typhi.
Jika hasil menunjukkan > 1/160 berarti Anda menderita tifus. Pemeriksaan lain dapat dilakukan dengan memeriksa tinja penderita karena pada tinja penderita tifus mengandung bakteri Salmonella typhi.
Kelima, dari sisi pengobatan.
Untuk pasien DBD, tidak ada obat khusus untuk mengobati penderita demam berdarah karena tidak ada vaksin untuk membunuh virus dengue.
BACA JUGA:Prediksi Yordania vs Korea Selatan: Piala Asia 2024, Skor H2H, Tayang TV Apa? Segel Tiket 16 Besar
Hal yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga agar penderita tidak mengalami dehidrasi.
Jika penderita tidak dapat makan dengan baik, mengalami diare atau muntah, ada baiknya penderita dirawat di rumah sakit agar dapat dibantu dengan infus sehingga daya tahan penderita lebih kuat.
Pada penderita demam berdarah tidak ada pantangan makanan.
Sementara untuk pasien tifus, biasanya akan diberikan antibiotik untuk membunuh bakteri. Untuk menyembuhkan usus yang luka, makanan yang dimakan tidak boleh keras agar tidak memaksa kerja usus yang sedang sakit.
BACA JUGA:Penderita Jantung Harus Tahu! Inilah 3 Jenis Buah-buahan yang Tidak Baik Dikonsumsi
Nasi tim atau bubur menjadi makanan yang dikonsumsi penderita. Hindari juga makanan yang asam dan pedas.
Keenam dari sisi cara pencegahan, untuk pasien DBD untuk mecegah perkembangbiakan Nyamuk Aedes Aegypti yang merupakan sarana penularan demam berdarah adalah dengan melakukan gerakan 3 M.
Yang dimaksud gerakan 3 M adalah Menguras bak mandi minimal 1 minggu sekali, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang-barang bekas yang tidak terpakai yang berpotensi menjadi tempat genangan air hujan.